IKAPPI Taksir Kebakaran Pasar Jatibarang Rugi Rp 25 Miliar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Minggu, 31 Agustus 2014, 08:40 WIB
IKAPPI Taksir Kebakaran Pasar Jatibarang Rugi Rp 25 Miliar
rmol news logo Tim investigasi Ikatan Pedagang Pasar Indonesia menghitung lebih dari 800 unit kios dan los di Pasar Induk Jatibarang, Indramayu, yang hangus dilalap jago merah. Kerugian ditaksir mencapai Rp 25 miliar.

"Kerugian ini tentu belum termasuk dengan dampak turunan lainnya seperti berhentinya aktifitas ekonomi para korban dan beberapa pihak yang menggantungkan hidupnya baik secara langsung maupun tidak langsung dari aktifitas ekonomi di pasar tersebut," jelas Wasekjend DPP IKAPPI, Miftahuddin dalam rilis elektroniknya, Minggu (31/8).
 
Kemarin, tim investigasi DPP IKAPPI didamping jajaran pengurus IKAPPI Jawa Barat dan Indramayu mengunjungi lokasi kebakaran di pasar Jatibarang. Menurut Mifhtahuddin, kunjungan tersebut guna mendalami fakta-fakta kebakaran dan menggali informasi secara langsung dari para pedagang korban kebakaran dan beberapa saksi mata.

Ia melanjutkan, tim investigasi IKAPPI dalam beberapa hari kedepan tetap akan menggali bukti-bukti tambahan untuk memperkuat kesimpulan awal penyebab kebakaran. Namun IKAPPI juga meminta kepada pihak kepolisian untuk turut serta segera melakukan investigasi agar penyebab kebakaran dapat di ketahui bersama.

IKAPPI juga meminta kepada Pemerintah Daerah Indramayu agar sesegera mungkin melakukan langkah-langkah strategis sehingga para pedagang yang menjadi korban kebakaran dapat secepatnya berdagang kembali. Salah satunya dengan menyiapkan tempat relokasi sementara bagi para korban, pendataan jumlah korban dan kerugian dari masing masing pedagang, serta memberikan bantuan permodalan.

"Jangan biarkan para pedagang terombang ambing nasibnya," pintanya.

Pihaknya mengingatkan, apabila Pemda Indramayu abai atas hal ini, pastinya akan menimbulkan masalah baru yang tentu akan semakin merugikan pedagang korban kebakaran.

"Yang pasti DPP IKAPPI akan terus memantau permasalahan ini dan tidak akan tinggal diam," demikian Miftahuddin.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA