HUT Ke-33 Kompleks Pendidikan SMA 68, Kesejahteraan Guru Jadi Sorotan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 29 Agustus 2014, 16:30 WIB
HUT Ke-33 Kompleks Pendidikan SMA 68, Kesejahteraan Guru Jadi Sorotan
rmol
rmol news logo Kompleks pendidikan Salemba, Jakarta pusat menggelar sejumlah kegiatan seperti olahraga, kesenian, hingga lomba memasak yang diikuti oleh siswa sekolah dasar hingga sekolah menengah untuk merayakan hari ulang tahun ke-33 kompleks tersebut (Jumat, 29/8).

Di dalam kompleks pendidikan yang diresmikan oleh Presiden Soeharto, pada 29 Agustus 1981 lalu itu sendiri terdapat tiga gedung sekolah yakni SMA Negeri 68, SMP Negeri 216, dan SDN 07-12 Kenari.

Sekolah-sekolah tersebut dibangun sebagai proyek sekolah percontohan di DKI Jakarta yang mampu bertahan menjadi salah satu sekolah unggulan dan menghasilkan lulusan terbaik dengan yang memiliki sikap serta karakter sebagai pelajar berprestasi setiap tahunnya.

Menurut Kepala Sekolah SMA 68, Rudi Gunadi, dengan memasuki usia ke-33 tahun ini diharapkan para siswanya dapat selalu menunjukkan prestasinya.

Perlu diketahui, ada sekitar 76.3 persen atau 189 siswa SMA 68 berhasil lulus di UMPTN tahun ini.

"Untuk hasil Ujian Nasional 2014, rangking 1 hingga 10 dipegang oleh siswa SMA 68 untuk jurusan IPA, dan untuk jurusan IPS, siswa SMA 68 mendapat rangking 1 dan 2 se Jakarta Pusat," ujar Rudi kepada Rakyat Merdeka Online, Jumat, (29/8).

Sementara itu, Ketua Paguyuban Alumni SMA 68, (PAS 68), Iqbal Willis menaruh harapan besar pada pemerintah agar segera memperhatikan kesejahteraan para guru sekolah negeri. Pasalnya, jelas Iqbal, sejak dihilangkannya program iuran Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan (SPP), para guru kehilangan penghasilan hingga tujuh juta rupiah setiap bulannya.

"Jaman masih ada SPP penghasilan seorang guru di SMA 68 mencapai 12 juta, namun sekarang turun menjadi lima juta," jelasnya.

Dalam kurun waktu lima tahun mendatang, lanjutnya, guru-guru yang bagus di sekolah-sekolah negeri unggulan lama-lama dapat hilang, karena mendapat tawaran dari sekolah-sekolah swasta yang berani memberi bayaran jauh lebih besar daripada bayaran di sekolah negeri. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA