Dikatakan Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian, Imam Haryono pihaknya memang telah mendengar isu-isu sensitif seputar pembangunan pelabuhan yang masuk kedalam proyek
flagship Metropolitan Priority Area (MPA).
"Itu harus duduk bareng semua. Kita cari
win-win solusinya,"kata Imam Haryono kepada wartawan, Sabtu (23/8).
Dampak pembangunan pelabuhan pertama menggerus ratusan hektar lahan persawahan yang akan digunakan untuk pembangunan Pelabuhan Cilamaya dan infrastruktur jalan. Persoalan lain, terancamnya tambang milik Pertamina.
"Semua aspek itu akan dipertimbangkan. Alternatif sedang dipikirkan," imbuhnya.
Dipastikan Imam, pemerintah juga tak ingin membuat masalah baru dalam menyelesaikan persoalan kepadatan di Pelabuhan tanjung Priok.
Wilayah Jawa Tengah sebagai alternatif lokasi pelabuhan baru, sejalan dengan program Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang ingin membuka peluang investasi di daerahnya.
"Jawa Tengah sekarang ini cukup seksi untuk investasi, dan dapat menjadi sorotan di kancah internasional. Sejumlah kerja sama dengan negara lain juga telah dijalin. Yakni dengan Tiongkok, Queensland, Belanda, dan lainnya," kata Ganjar beberapa waktu lalu.
[zul]
BERITA TERKAIT: