Namun, hal ini memang dimanfaatkan oleh lawan politik Golkar untuk mengganggu Koalisi Permanen Merah Putih pendukung Prabowo-Hatta bersama sejumlah partai besar lainnya.
Ketua DPD Golkar Sumatera Utara, Ajib Shah mengatakan, posisi Golkar sangat signifikan terhadap keberlangsungan koalisi tersebut.
"Golkar menjadi perekat utama koalisi tersebut, sehingga kalau diganggu harapannya koalisi permanen akan terganggu juga," kata Ajib di Medan, Sumut (Selasa, 12/8).
Ketua Fraksi DPRD Sumut Golkar ini mengaku, Golkar menjadi partai yang paling mudah diganggu pasca Pilpres 2014 karena banyaknya kader mereka yang berseberangan dalam hal dukungan capres-cawapres. Menurutnya, perbedaan pandangan tersebut merupakan lumrah dalam sebuah partai yang besar.
"Ya itu tadi, perbedaan pandangan dan dukungan itu biasa terjadi karena besarnya partai ini," ungkap Ajib seperti dikutip dari
Medan Bagus.
Ditanya mengenai sikap Golkar Sumut atas kisruh yang terjadi internal Golkar saat ini, Ajib dengan tegas menyatakan mereka masih menghormati putusan pada Munas Golkar yang berlangsung di Pekan Baru 2009 lalu. Menurutnya, DPP Golkar hingga saat ini masih sangat solid sehingga mereka akan menunggu arah kebijakan partai selanjutnya.
"Sampai hari ini kami melihat DPP masih solid dan masih berjalan sesuai amanah yang diberikan kepada ARB pada munas di Pekan Baru," demikian Ajib Shah.
[wid/medanbagus]
BERITA TERKAIT: