"Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, Kementerian Sosial (Kemensos) mendukung upaya Pemerintah Kota Surabaya untuk pemberdayaan ekonomi warga Dolly," kata Menteri Sosial, Salim Segaf Al Jufri, di Surabaya, Rabu malam (18/6).
Tersedia dana Rp 7,3 miliar untuk berbagai pemberdayaan di kawasan Dolly. Kemensos menyiapkan Usaha Ekonomi Produktif (UEP), Jaminan Hidup (Jadup) rehabilitasi sosial bagi pekerja seks komersial (PSK) atau Wanita Tuna Sosial (WTS), serta dana transportasi bagi para 1.449 wanita eks penghuni Dolly pulang ke daerah asal.
"Kemensos mengalokasikan pemberdayaan Rp 5.050.000 bagi setiap WTS," terang Salim Segaf, seperti tertulis dalam rilis yang diterima redaksi.
Untuk memantapkan berbagai program pemberdayaan bagi para eks WTS tersebut, Kemensos melalui Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) melakukan monitoring secara berkala untuk memastikan pemanfaatan bantuan di daerah masing-masing.
Pemberdayaan Kemensos bertujuan agar para eks WTS menetapkan pilihan dengan beralih profesi agar lebih mandiri secara ekonomi dan bermartabat secara sosial.
Peran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur fokus dalam lingkup pemberdayaan bagi para eks germo atau mucikari dengan bantuan Rp 5 juta per orang.
"Pemberdayaan tidak hanya bagi para eks WTS, para germo dan mucikari pun tidak kalah penting sebab mereka adalah bagian dari lingkaran permasalahn sosial yang perlu diberdayaan secara ekonomi dan sosial," ucap Mensos.
[ald]
BERITA TERKAIT: