"Banyak orang tua, anak-anak mengalami sakit mata, sesak nafas dan batuk-batuk akibat menghirup asap tebal, " keluh warga, Lindawati, yang tinggal di Jalan Riau Pekanbaru, kepada
Rakyat Merdeka Online beberapa saat yang lalu (Sabtu, 8/3).
Dijelaskannya, asap yang timbul dari sisa pembakaran lahan dan hutan setiap hari semakin lama semakin tebal. Akhirnya, masyarakat enggan beraktivitas keluar rumah karena alasan kesehatan dan juga akibat jarak pandang yang terbatas.
Selain mengganggu kesehatan warga Pekanbaru, sisa pembakaran seperti ilalang yang telah berubah menjadi debu arang putih betebaran hingga membuat pakaian yang dijemur kembali kotor akibat noda hitam yang menempel di pakaian.
Warga Pekanbaru berharap agar kejadian yang termasuk luar biasa ini segera ditangani pemerintah daerah dan juga pusat, serta mengambil tindakan yang tegas bagi pihak-pihak yang menyebabkan kebakaran lahan atau hutan, sehingga kejadian yang selalu berulang setiap tahun tidak terjadi lagi.
[ald]
BERITA TERKAIT: