"Ciamis dan Cianjur juga tidak mengirim sayur setelah Gunung Kelud meletus," tambah bandar sayur di Pasar Besar Gandrungamangu, H. Sholeh, Selasa (18/2).
Para pengepul di daerah tersebut menghentikan kiriman sayur lantaran lahan siap panen tertutup debu vulkanik. Akibatnya, beberapa komoditi andalan seperti kubis, kol dan brokoli, dan sawi rusak.
"Yang sudah siap penen katanya rusak karena debu vulkanik. Tanaman yang masih muda terganggu pertumbuhannya," jelasnya.
Sholeh mengatakan, suplai sayur lokal seperti kangkung, bayam, kacang panjang, dan buncis relatif tidak terganggu. Namun, karena sayuran langka harganya naik.
Satu ikat kangkung yang biasanya berharga Rp 1.250 kini naik menjadi Rp 1.500. Begitu juga dengan bayam. Biasanya, enam ikat bayam dijual dengan harga Rp 6.000, tapi saat ini menjadi Rp 9.000.
Kendati demikian, para pedagang optimis dalam beberapa hari ke depan suplai sayur mayur akan kembali normal. Hal ini seiring hujan yang mengguyur beberapa daerah penghasil sayur sehingga membantu membersihkan abu vulkanik dengan sendirinya.
[ald]
BERITA TERKAIT: