"Adanya nama korban dan usia yang berbeda dengan release sebelumnya disebabkan adanya informasi dari tetangga yang berbeda-beda. Di desa warga mengenal korban dengan sebutan nama yang berbeda-beda," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB), Sutopo Nugroho, kepada wartawan, Jumat (14/2).
Tiga korban tewas adalah, pertama, Mbok Nya (60, P) warga Dusun Plumbang, Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang karena sesak nafas akibat abu vulkanik.
Kedua, Sahiri (70, L) warga Dusun Ngutut, Desa Pandasari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang karena tertimpa tembok saat menunggu kendaraan evakuasi.
Ketiga, Sanusi (80, L) warga Dusun Plumbang, Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang karena sesak nafas saat berlindung di bawah meja.
Ketiga korban tinggal di desa yang berada di radius 7 km dari puncak kawah Kelud. Tebal abu di lokasi korban 20 cm. Saat ini masih ada evakuasi sebagian warga yang masih di radius 10 km.
Pengungsi banyak yang sudah pulang, khususnya di Blitar sehingga jumlahnya berkurang. Saat ini 76.388 jiwa pengungsi dari 5 kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Kediri 66.139 jiwa, Kota Batu 3.220 jiwa, Kabupaten Blitar 2.070 jiwa, Kabupaten Malang 3.610 jiwa dan Kabupaten Tulungagung 1.349 jiwa.
Erupsi Kelud tidak akan memicu gunung api lainnya. Saat ini status gunungapi di Indonesia adalah 2 berstatus Awas, 3 berstatus Siaga dan 17 berstatus Waspada.
Tujuh bandara ditutup yaitu Bandara Juanda Surabaya, Abdulrahman Saleh Malang, Adi Sucipto Yogya, Adi Sumarmo Solo, A.Yani Semarang, Husein S. Bandung, Tunggul Wulung Cilacap.
[ald]
BERITA TERKAIT: