Untuk mengantisipasi bahaya dari dampak abu vulkanik tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar sudah melakukan kordinasi dengan Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Jabar untuk mengirimkan bantuan berupa masker ke wilayah-wilayah terdampak.
"Kami sudah koordinasikan dengan BPBD Jabar kebutuhan pengiriman masker ke daerah yang terkena abu vulkanik Gunung Kelud," papar Kepala Dinas Kesehatan Jabar, Alma Lucyati, saat dihubungi Rakyat Merdeka Online, Jumat (14/2).
Alma menambahkan bahwa dari laporan di tiga kabupaten tersebut, abu vulkanik terparah dialami warga di Ciamis.
"Warga di Ciamis merasakan dampak abu vulkanik sejak dini hari. Untuk Garut dan Tasik baru pagi ini dirasakan banyak warga," papar Alma.
Dinkes Jabar mengimbau agar warga di tiga kabupaten itu menggunakan masker saat bepergian karena arah angin dari abu vulkanik tidak menentu.
"Arah angin masih belum menentu sehingga kita harus tetap waspada," papar Alma.
Sementara itu warga Kabupaten Garut, Dewi Arifiyanti, yang dihubungi beberapa saat lalu, membenarkan ada abu vulkanik sejak pukul 08.00 WIB.
"Sejak pagi di sini turun abu meski tidak seperti hujan abu, namun terasa sekali. Di kantor saya pun pimpinan sudah mengintruksikan memakai masker karena abu vulkanik sudah sampai ke Garut," ujar pegawai honorer di Dishub Garut itu.
[ald]
BERITA TERKAIT: