Dalam rilis yang dikirimkan ke redaksi beberapa saat lalu, Ahmad Heryawan mengatakan bahwa dalam pertemuannya kemarin malam waktu setempat dengan Gubernur Istanbul, Huseyin Avni Mutlu, sempat dibahas gagasan sister province itu. Bentuk hubungan itu akan lebih meningkatkan kerjasama antara Istanbul dengan provinsi terbesar di Indonesia dengan jumlah penduduk 46 juta tersebut.
Dua provinsi menyepakati kerjasama di beberapa sektor yang digarap, terutama ekonomi-perdagangan, pendidikan, pariwisata, dan penambangan energi ramah lingkungan.
"Jika semua bidang yang akan dikerjasamakan berhasil dan berlangsung dengan baik, maka akan menjadi kerjasama yang hebat," papar Heryawan.
Gubernur Istanbul Huseyin Avni Mutlu menyambut baik gagasan kerjasama dengan Provinsi Jawa Barat. Malah, Mutlu menyatakan bahwa hubungan erat Istanbul-Jabar ini sudah terjalin sebelum gagasan sister province diajukan. Di Bandung, Turki sudah mendirikan lembaga pendidikan, yakni Pribadi Bilingual Boarding School Bandung yang telah beroperasi sejak 2002. Turki sendiri, melalui sebuah yayasan wakaf, telah memberi bantuan sosial kepada sejumlah negara dengan besaran Rp 30 trilliun per tahun.
Selain bertemu Gubernur Istanbul, Gubernur Jabar juga akan bertemu kalangan bisnis setempat dalam tujuan meningkatkan kerjasama Jabar-Istanbul di bidang investasi maupun perdagangan, serta sektor lain.
Dikutip dari website Pemprov Jawa Barat, upaya peningkatan kerjasama ekonomi ini adalah bagian implementasi komitmen Kepala Pemerintahan kedua negara. Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono saat berkunjung ke Turki pada medio 2010, membangun komitmen dengan Turki untuk meningkatkan volume perdagangan kedua negara hingga USD 2,24 miliar pada 2015.
Hingga kini, sebanyak 23 jenis komoditas Indonesia diekspor para pengusaha dalam negeri ke Turki, dan sebagian besar masuk ke Istanbul.
[ald]
BERITA TERKAIT: