Keindahan motif batik Tasikmalaya memiliki ciri khas mulai dari warna dan gambar. Kini batik Tasikmalaya sudah mampu menembus pasar internasional. Ya, kegiatan usaha pembatikan di Kampung Cigeureung, Cipedes, Kota Tasikmalaya merupakan warisan turun menurun nenek moyang.
Di kampung tersebut tercatat ada ratusan home industri yang memproduksi batik. Anak-anak muda berkarya bersama pembatik tua yang masih tekun membuat batik tulis dan cap ciri khas Tasikmalaya.
Seperti yang dilakukan oleh Elon (59). Dia masih berkarya menggoreskan tinta ke kain mori putih yang jadi khas batik Tasikmalaya. Meski usianya sudah tua, semangat bekerjanya sungguh luar biasa. Dia bisa mengalahkan pembatik wanita yang masih remaja. Elon mengaku sudah 30 tahun membuat batik dan menghasilkan ratusan motif batik.
Menurut Elon, awal bisa membatik dari kedua orang tuanya dulu. Untuk membuat batik yang indah tersebut butuh keahlian, ketelitihan dan kesabaran. Penyelesaian satu helai batik dibutuhkan waktu satu tiga hingga empat jam. Karena memegang canting tidak sama seperti memegang pensil.
Usaha pembuatan batik tidak hanya dilakukan oleh kalangan lanjut usia, namun remaja dan pemuda kini sudah bisa berkarya membuat batik. Batik Tasik dikerjakan dalam dua bentuk yakni dengan teknik cetak dan teknik tulis.
Sedangkan motif yang banyak digemari konsumen adalah motif lama seperti bulu ayam, merak ngibing dan sido mukti serta warna gading.
Kini batik Tasikmalaya, sudah banyak dipakai pada acara resmi pejabat pemerintahan. Bahkan batik Tasikmalaya sering dijadikan cendera mata untuk tamu yang berkunjung ke Pemkot Tasikmalaya.[wid]
BERITA TERKAIT: