"Saya ketemu Gubernur Kalbar siang kemarin di Yogyakarta," katanya kepada wartawan di Jakarta, Minggu (29/9).
Dia menjelaskan, dari klarifikasi itu diketahui, pemberitaan bahwa Cornelis menodongkan pistol sama sekali tidak benar. Menurutnya, yang terjadi adalah terkait dengan ketidakpuasan pendukung salah satu pasangan calon pada Pemilukada Kabupaten Sanggau yang kalah pada 19 September 2013 lalu.
Dijelaskan Tjahjo, pada 26 September 2013, Gubernur melantik Sekretaris Daerah Sanggau. Sewaktu akan pulang ke Pontianak melewati Pasar Bodok kemudian masuk ke Simpang Meliau, lalu ada orang berteriak-teriak dan mendiskreditkan gubernur dengan kata-kata yang tidak pantas. "Para pengawal dan ajudan gubernur turun menanggapi hal tersebut dan kemudian menanyakan mengapa dia begitu," papar Tjahjo.
Dia melanjutkan, pada saat itu posisi gubernur sudah bebeberapa puluh meter di depan dan melihat kejadian tersebut mobilnya mundur lagi.
"Gubernur lalu ke tempat kejadian dan menanyakan ada apa. Pengawal memberi tahu dan gubernur kemudian bertanya mengapa kamu begitu, yang bersangkutan tidak jawab," kata Tjahjo.
Menurut Tjahjo, pengawal gubernur sesuai protap memang membawa pistol. "Senjata memang ada di pinggang tapi ditutup baju kaos. Mungkin dia melihat. Karena baju terangkat kelihatan senjatanya, seolah mengancam dengan senjata. Kejadian tersebut sudah tiga kali, tapi selama ini tidak dihiraukan," jelas Tjahjo.
Menurutnya, untuk menghindar dari amuk massa, gubernur kemudian meminta polisi untuk membawanya ke mapolsek setempat. Selanjutnya, masyarakat bersama gubernur, camat Parindu, kapolsek, dan Koramil Parindu minum kopi bersama.
"Atas Dasar ini, maka kami menegaskan bahwa penodongan senjata itu sama sekali tidak benar. Gubernur tidak sampai hati untuk melakukan perbuatan tersebut," tukasnya.
Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis dikabarkan telah dilaporkan oleh warga Bodok, Kabupaten Sanggau ke Mapolsek setempat. Hal ini terkait tindakan orang nomor satu di Kalbar itu mengancam seorang warga Bodok dengan pistol dan menyiramkan kopi ke kepala salah satu warga tersebut.
[rus]
BERITA TERKAIT: