Pasalnya, dalam Pilwalkot ini pasangan yang diusung PAN, Bima Arya-Usmar Hariman berhadapan dengan pasangan incumbent. Dimana dalam kebanyakan pilkada, calon incumbent selalu menggunakan kekuasaannya untuk mendulang suara.
"Persaingan ketat antara calon walikota incumbent dengan Bima Arya yang menjadi harapan rakyat bogor. Diharapkan KPU sebagai penyelenggara pemilu bisa netral dan independen," ungkap salah seorang tim advokasi PAN, Didi Supriyanto saat dikonfirmasi
Rakyat Merdeka Online, Sabtu (14/9).
Didi juga meminta agar calon yang saat ini masih menjabat walikota, tidak menggunakan kekuasaan untuk memenangi Pilwalkot Bogor.
"Tidak boleh menggunakan kekuasaannya untuk mempengaruhi hasil pilkada pilihan rakyat, jadikan Pilkada Bogor sebuah pesta demokrasi rakyat, biarkan pilihan rakyat menentukan siapa yang akan jadi walikota mendatang," terangnya.
"Bawaslu juga harus ikut mengawasi dengan baik sesuai fungsinya," tambah Didi.
[ian]
BERITA TERKAIT: