''Disaat rakyat sedang banyak membutuhkan perhatian dengan anggaran yang dianggap kurang. Masa wakil rakyatnya malah jalan-jalan dengan alasan membalas kunjungan,'' kata Guntur saat berbincang dengan
Rakyat Merdeka Online (1/6).
Menurut Guntur kunjungan balasan ini justru semakin mencurigakan karena berdasarkan rilis yang dikeluarkan oleh Forum Indonesia Untuk Transparasi Anggaran (FITRA) harusnya DPRD melakukan kunjungan untuk studi banding proyek unggulan Jokowi-Ahok diantaranya Deep Tunnel, Monorel, Tanggul Raksasa dan Mass Rapid Transit. Kunker tersebut akan menelan biaya sekitar Rp 1,8 miliar.
''Kalau memang ini bukan kunjungan kerja untuk empat program yang sedang disiapkan untuk DKI,
ya justru lebih bahaya,'' sindirnya.
Tak hanya itu, Guntur juga meminta agar wajah 15 anggota DPRD yang akan ikut kunjungan sister city ini dibeberkan ke masyarakat.
''Seharusnya 15 orang ini wajahnya harus disiarkan ke masyarakat karena sudah tidak peduli dan tidak mempunyai hati nurani terhadap warga Jakarta,'' katanya.
Untuk diketahui, Ketua DPRD DKI Jakarta, Tri Wisaksana (Sani) mengatakan kunjungan kerja yang akan dilakukan sejumlah politisi Kebon Sirih ke luar negeri merupakan bentuk melakukan kunjungan balasan (sister city) yang dilakukan oleh sejumlah negera tetangga ke Indonesia.
''Sister city kerjasama Pemprov DKI dan DPRD. Kunjungan ini merupakan bentuk kerjasama dengan kota-kota lain,'' ujar Sani di Balaikota, Jakarta (31/5).
[ian]
BACA JUGA: