Keterangan yang dihimpun di Jayapura, Selasa (14/5), mengemukakan bahwa nasib para pekerja itu hingga kini belum diketahui. Kebangsaan mereka juga belum diketahui. Kapolres Mimika AKBP Rontini yang dihubungi dari Jayapura mengakui adanya informasi tersebut namun belum mengetahui dengan pasti lokasi longsor.
"Kami tidak bisa melakukan pertolongan karena yang dibutuhkan adalah tim khusus yang sudah dimiliki perusahaan," kata Rontini.
Menurut Kapolres, hingga saat ini baru ada laporan awal tentang terjadinya longsor di kawasan tambang bawah tanah namun berapa jumlah korban belum dapat dipastikan.
"Hingga saat ini belum dapat dipastikan berapa banyak korban yang tertimbun longsor karena masih menunggu laporan dari pihak perusahaan (PT. Freeport) termasuk upaya evakuasi para korban," kata Kapolres Mimika AKBP Rontini.
[ant/wid]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: