Permasalahan ini, lanjutnya, hanya salah paham saja. Ia mengatakan bahwa wacana e-KTP tidak perlu di fotocopy karena sistem membaca kartunya menggunakan
card reader dan tidak harus di fotocopy.
"e-KTP hanya salah paham saja. Itu semua bisa difotocopy. Maksudnya, bahwa tidak perlu fotocopi lagi karena bacanya (seperti) pakai
card reader. Jadi kalau kamu ngurus surat, nggak perlu fotocopy tinggal dicolokin ke
card reader. Orang kartu kredit difotocopy oke kok," Ungkap ahok usai acara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang digelar Robotic Explorer dan Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) di Mall Ciputra, Jakarta, Sabtu (11/5).
Namun demikian, mantan Bupati Belitung Timur itu, mengkritik konsorsium pembuatan e-KTP sangatlah berlebihan. Dirinya membandingkan dengan pembuatan Kartu Jakarta Sehat (KJS) dari program Pemprov DKI yang relatif murah.
"Maka saya bilang proyek ini ada masalah. Saya sudah bilang, untuk apa bikin lagi e-ktp, kalau rakyat dikorbankan begitu program ini selesai. KJS, hanya 585 perak. Ini konsorsium harus beli berapa belas ribu. Ini ada apa. Kalau dia mau ribut, suruh itu KPK periksa e-KTP, biar lebih jelas," demikian Ahok.
[ian]
BACA JUGA: