Ratusan mahasiswa yang mengepung Kantor Diknas di Jalan Veteran tersebut berasal dari elemen mahasiswa yang tergabung dalam organisasi PMII, HMI, IMM, dan BEM Universitas Brawijaya (UB).
Selain berorasi secara bergantian dan membawa poster, ratusan mahasiswa yang memadati Jalan Veteran dan pintu gerbang UB utama itu juga membawa pocong sebagai simbol matinya pendidikan di Tanah Air.
"Pocong yang kami bawa ini sebagai simbol telah matinya pendidikan di Indonesia akibat maraknya praktik komersialisasi, sehingga biaya pendidikan menjadi sangat mahal dan yang paling penting telah menyimpang dari amanat UUD 1945," tegas koordinator aksi dari BEM UB Novada Purwadi.
Selain itu para pengunjuk rasa juga meneriakkan jika Kota Malang tidak pantas menyandang status kota pendidikan, karena sampai detik ini biaya pendidikan sangat tinggi dan masih banyak warga yang tidak mampu menjangkaunya.
Menurut Novada, masih banyak permasalahan di bidang pendidikan yang seharusnya dituntaskan oleh negara sebagai penanggung jawab utama sebagaimana yang diamanatkan oleh konstitusi.
Akan tetapi, lanjutnya, sampai saat ini permasalahan pendidikan yang seharusnya menjadi prioritas, masih jauh dari penyelesaian. Bahkan, yang muncul justru upaya-upaya liberalisasi pendidikan yang menjadi sebuah komoditas dagang
.[ant/wid]
BERITA TERKAIT: