Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Kartanegara Darmasyah mengatakan, banjir dimulai dari kawasan hulu Sungai Mahakam yakni di Kecamatan Tabang pada Jumat (19/4), kemudian meluas hingga ke kecamatan di wilayah hilir seperti, Kecamatan Kembang Janggut, Muara Muntai, Muara Wis, Kenohan, Kota Bangun, Muara Kaman, dan Sebulu. Bahkan saat ini (Minggu (28/4), banjir sudah menggenangi sejumlah titik di Kota Tenggarong, ibu kota Kabupaten Kutai Kartanegara.
Di Kota Tenggarong, sejumlah jalan utama di daerah itu, kata Darmasyah, seperti di depan Pasar Seni, depan Planetarium, kawasan Museum Mulawarman serta Kelurahan Baru, terendam. Banjir juga menggenangi ruas jalan Loa Kulu yang menghubungkan Kota Samarinda dengan Tenggarong.
"Ketinggian air di sejumlah titik di Kota Tenggarong berkisar 30 hingga 50 centimeter," kata Darmasyah.
Banjir di Kota Tenggarong disebabkan curah hujan yang cukup tinggi yang melanda kawasan itu sejak sepekan terakhir.
"Curah hujan yang cukup tinggi ditambah pasang Sungai Mahakam menyebabkan air tidak mengalir sehingga menggenangi jalan dan rumah warga. Jika hujan terus belangsung dikhawatirkan banjir akan bertambah tinggi," kata Darmasyah.
Selain curah hujan dan pasang Sungai Mahakam, banjir di wilayah Kota Tenggarong dan sejumlah kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara juga disebabkan kiriman dari hulu Sungai Mahakam yakni dari Kecamatan Tabang.
[ant/dem]
BERITA TERKAIT: