Menurut Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Dedi Junaedi, saat memantau pelaksanaan UN di SMKN 1 Kota Bekasi, Bekasi Barat, persoalan itu terjadi lantaran adanya perbedaan lembar jawaban dan soal yang diterima sebagian peserta UN dari pihak percetakan.
Kondisi tersebut dialami ratusan peserta UN di SMKN 1, SMKN 2, dan SMK Binamandiri.
"Pada lembar soal tertulis Bahasa Indonesia, tapi pada lembar jawabannya tertulis Bahasa Inggris. Ada ketidaksamaan pada paketnya," ujarnya.
Lembar jawaban tersebut tidak dapat digunakan untuk soal Bahasa Indonesia, mengingat setiap lembar jawaban mempunyai kode khusus yang telah disesuaikan dengan soal.
Solusinya, kata Dedi, siswa diarahkan untuk mengisi jawaban pada lembar soal dan selanjutnya akan dipindahkan ke lembar jawaban oleh tim pemindai di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.
"Persoalan ini adalah tanggung jawab tim pemindai," ujarnya.
[ant/wid]
BERITA TERKAIT: