
Sikap tegas menolak utang dari Bank Dunia untuk membiayai proyek pengerukan 13 kali oleh Pemerintah Provinsi DKI merupakan langkah yang bukan hanya menyangkut persoalan ideologi semata, tapi juga menyangkut persoalan teknis.
"Alasan teknisnya adalah DKI masih punya banyak uang untuk tangani berbagai proyek,". Kata Ketua Koalisi Anti Utang (KAU), Dani Setiawan, saat menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk "Jokowi Melawan Asing, Saatnya Menegakan Kemandirian Bangsa" di Tebet, Jakarta Selatan, Senin (8/4).
Dani menjelaskan kondisi APBD DKI saat ini cukup besar, yakni senilai Rp40 triliun. Dana itu lebih dari cukup untuk membiayai proyek pengerukan yang diperkirakan menghabiskan biaya Rp 1,2 triliun.
"Alasan ideologisnya adalah lebih dari 40 tahun intervensi Bank Dunia menyebabkan negara ini kehilangan kontrol terhadap pengolaan ekonomi, politik, SDA, perkebunan yang merupakan bagian dari sarat perjanjian pinjaman utang luar negeri" demikian Dhani.
[dem]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BACA JUGA: