Pemerintah Provinsi (PemÂprov) DKI Jakarta diminta tegas kepada warga mampu di ibukota yang memanfaatkan KJS.
AngÂgota DPRD DKI Jakarta Achmad Husein Alaydrus meÂngatakan, saat reses beberapa wakÂtu lalu, ketika mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Jakarta Pusat, ia meÂnyakÂsikan sejumlah warga mengÂgunakan kendaraan pribadi dan memiliki alat komuÂnikaÂsi yang canggih memanfaatkan KJS untuk berobat.
“Harusnya warga tidak mamÂpu yang menggunakan KJS. KenyaÂtaannya di lapangan cuÂkup ba‑Ânyak masyarakat Jakarta pengÂguna mobil mewah dan paÂkai BlackBerry (BB) yang ikut-ikutan menggunakan KJS. JoÂkowi harus tegas terhadap peÂnyalahgunaan ini,†kritik politisi Demokrat ini.
Alaydrus mengatakan, sungÂguh tidak adil kalau orang kaya mendompleng fasilitas orang misÂkin. Akibatnya, pemanfaatan APBD DKI Jakarta melenceng karena dinikmati orang-orang kaÂya yang tidak malu mengaku seÂbagai keluarga miskin.
“KJS jadi bermasalah. JaÂngan sampai ada aksi aji mumpung. Orang kaya di Jakarta belum tenÂtu punya rasa malu,†katanya.
Bukan hanya DPRD DKI JaÂkarta yang menemukan fakta peÂnyalahgunaan KJS, Pemprov ÂDKI Jakarta juga mengakui ada sejumlah orang yang meÂmanfaÂatkan KJS untuk kepenÂtingan tertentu. Salah satu bukÂtinya, Pemprov DKI Jakarta meÂneÂmuÂkan satu warga yang memiliki KTP DKI Jakarta palsu untuk menggunakan KJS.
Dia menyatakan, Jokowi harus bertindak tegas dan cepat terÂhaÂdap siapa saja peÂgaÂwai Pemprov DKI Jakarta yang meloloskan orang kaya mendaÂpatkan fasiliÂtas keluarga miskin ini.
“Apalagi sampai terjaÂdi kolusi dengan oknum yang berkaitan dengan KTP DKI Jakarta, diÂperkuat surat keteÂrangan dari Ketua RT dan RW serta lurah,†tandas Alaydrus.
Sebelumnya, Wagub Ahok menÂÂjelaskan adanya penyalahÂgunaan sistem KJS. MenurutÂnya, KJS kacau karena ada camÂpur tangan oknum Lembaga SwaÂdaya Masyarakat (LSM).
“Kan memang di dalam unÂdang-undang, BPJS atau apapun, yang namanya jaminan kesehatan untuk orang miskin, ya untuk orang miskin. Tapi yang protes ini bukan orang miskin, kelas meÂnengah yang protes. Yang kami lakukan untuk orang miskin,†tegas Ahok.
Menurutnya, penilaian miskin di sini bukan memakai parameter kepemilikan barang berharga. Namun, bila si sakit mau dirawat di kelas III rumah sakit (RS) peÂmerintah dari rujukan PuskesÂmas. Bila ada yang mau ke kelas III RS swasta, tidak akan dilaÂyani, karena berarti itu adalah orang yang mampu.
“Terjadi kekacauan karena orang yang sudah masuk swasta kelas III, didatangi kawan-kaÂwan oknum LSM, ditawari pakai KJS gitu. Ditawari untuk gratis, kan tidak bisa. Apalagi sudah di VIP, ditawari untuk KJS, turun. Atau tiba-tiba bikin KTP padahal dia baru datang dari Bogor,†ungkap Ahok.
Ahok menjelaskan, sistem ruÂjuÂkan KJS adalah dari PusÂkesmas ke RSUD kelas III. Bila RSUD penuh, baru dirujuk ke swasta keÂlas III. Orang kaya, meÂnurutnya, tidak mau pakai obat generik yang dasar. Tidak mau berobat ke Puskesmas.
“Yang proÂtes kan rata-rata suÂÂdah masuk di rumah sakit minta ke swasta lagi. Ini yang kita ceÂgah. Orang kaya tidak mau maÂsuk kelas III, apalagi maÂsuknya lewat puskesÂmas,†tandasnya.
Pakai Jurus KTP PalsuPemerintah Provinsi (PemÂprov) DKI Jakarta menyatakan menemukan ada satu warga dari 15 sampel yang diambil dalam melakukan pengecekan kartu tanÂda penduduk (KTP), yang meÂmiliki KTP DKI Jakarta palsu.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meÂngaÂtakan, pihaknya telah baÂnyak menÂdapatkan laporan adaÂnya KTP DKI Jakarta palsu unÂtuk menÂdapatkan Kartu Jakarta PinÂtar (KJP) atau Kartu Jakarta Sehat (KJS).
“Dalam pembuatan KJP dan KJS, banyak orang membuat KTP palsu. Kita sudah banyak mendaÂpatkan laporan. Ini dari 15 sampel yang kita teliti, ditemukan satu warga. Kami lagi urus, kita mau pidanakan orang itu,†ujar Ahok.
Warga yang memalsukan KTP DKI Jakarta ini beralamat di kaÂwasan Petukangan, Jakarta SeÂlatan. Pemprov DKI JakarÂta akan mempidanakan oknum yang memÂbuat KTP palsu serta orang yang memiliki KTP palsu itu.
“Saya lupa namanya siapa. SuÂdah ada nama dan alamatnya. KiÂta akan lakukan tindakan huÂkum bagi oknum pemalsu dan orang yang memiliki KTP palsu itu. NanÂti terlihat yang main siapa saÂja. Ini persekongkolan besar. Terus meÂliÂbatÂkan orang-orang berÂgerak di jaminan kesehatan. PoÂkokÂnya diÂbongkarlah,†tegas Ahok.
Pemalsuan KTP DKI JaÂkarta tersebut ditemukan saat Asisten Sekretaris Daerah DKI Jakarta bidang Kesejahteraan MasyaÂrakat (Askesmas) mengevaluasi pemÂbuaÂtan KJS di beberapa wilayah.
Tugas tersebut telah dimulai pekan lalu dengan mengambil 15 sampel KJS. Hasilnya, ditemuÂkan satu KJS dibuat dengan KTP palsu. Askesmas mengambil samÂpel dari nama-nama orang yang mendapatkan rujukan daÂri Puskesmas. Kemudian melaÂkukan pengecekan resi-resi KTP baru, dicocokkan lagi deÂngan
database yang dimiliki Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta.
Demi mencegah pemalsuan KTP untuk mendapatkan KJS atau KJP, Ahok menginstruksikan diÂbuatnya data
onÂline antara PusÂkesmas dengan
database Dukcapil DKI Jakarta. Sehingga, orang-orang luar yang tidak memiliki KTP DKI Jakarta berobat memaÂkai KTP palsu dapat dicegah.
“Saya akan instruksikan nanti data puskesmas di-
onÂline-kan dengan data Dukcapil DKI JaÂkarta. Sehingga petugas PusÂkesÂmas bisa mengecek kebenaran data KTP itu.
Karena banyak seÂkali orang-orang di luar kota daÂtang manfaatin program ini. MiÂsalnya dia datang berobat langÂsung tahu KJS, dia langsung daÂpatÂkan KTP palsu. Lalu pura-pura masuk lewat Puskesmas untuk mendapatkan perawatan gratis di rumah sakit,†tandasnya. [Harian Rakyat Merdeka]
BERITA TERKAIT: