Ayo Selamatkan Jakarta

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Minggu, 24 Maret 2013, 18:02 WIB
<i>Ayo Selamatkan Jakarta</i>
monas/ist
rmol news logo Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) bersama Prapanca Crisis Centre (PPCC) mendeklarasikan kampanye dan gerakan 'Ayo Selamatkan Jakarta'. Gerakan ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi dari kalangan intelektual kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi yang relatif diterima berbagai kalangan.

"Jokowi sebagai gubernur ibukota sangat membutuhkan dukungan dari bermacam kalangan, diantaranya dari kalangan kampus," ujar Dewan Direktur Prapanca Crisis Centre (PPCC) Murni Khuarizmi melalui siaran pers di Jakarta, Minggu (24/3).

Prapanca Crisis Centre, kata Murni, menyoroti lima krisis yang selalu melanda Jakarta belakangan ini, yakni masalah banjir, kemacetan lalu, sampah, krisis air bersih, dan masalah pemukiman. Lima krisis ini akan terus disoroti oleh PPCC melalui berbagai forum dan aksi hingga krisis tersebut dapat teratasi.

Menurutnya, salah satu forum yang digelar PPCC dalam membantu pemerintah provinsi DKI Jakarta dalam menyelesaikan berbagai persoalan adalah dengan digelarnya diskusi di Lembaga Teknologi UI bekerja sama dengan Iluni UI pada Sabtu (23/3) kemarin.

Dalam forum tersebut, pakar rekayasa sipil dan pengairan Firdaus Ali menyarankan agar pemprov DKI segera mengambil langkah-langkah konkrit mengatasi kompleksitas permasalahan banjir tahunan di Jakarta dengan beberapa solusi prioritas seperti Giant Sea Wall dan Deep Tunnel. Diketahui, proyek infrastruktur bawah tanah di Indonesia sudah telat selama 27 tahun. Fakta menyakitkan bahwa daya dukung air bersih yang baru tersalurkan di Jakarta hanya mencakup 36 persen dari seluruh kebutuhan masyarakat ibukota.

Ditambahkan Murni, forum diskusi itu juga menghadirkan banyak fakta dan pandangan holistik tentang bagaimana seharusnya masyarakat bersikap terhadap air permukaan yang berlimpah ruah di saat musim hujan dan di waktu lain terjadi krisis air bersih.

"Peraturan tata kota yang cerdas dan pro lingkungan sangat penting. Harus ada usaha paralel untuk meningkatkan kualitas hidup warga Jakarta," imbuhnya. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA