Menyikapi hal itu, calon Gubernur DKI Jakarta dari jalur independen, Hendardji Soepandji berjanji siap mem-
back up semua pendukungnya yang mendapat intimidasi dari berbagai pihak mana pun yang tidak bertanggung jawab.
“Kalau ada yang mengancam pendukung saya, sama saja dengan mengancam saya. Saya tidak mau harga diri saya diinjak-injak orang lain. Saya siap tindak tegas setiap pelaku intimidasi,†ujarnya saat memotivasi 500 saksi di Lapangan Tenis Jalan Arteri Pondok Indah Jakarta Selatan, Senin (2/7).
Tetapi, lanjutnya calon Gubernur dengan Nomor urut 2 ini, setiap
langkah apa pun yang diambil harus tetap dalam koridor hukum dan tata sopan santun. Cuma, tegasnya, kalau sudah diluar batas, maka wajib hukumnya kita membela diri.
“Saksi jangan lemah, saksi harus kuat. Karena itu, jangan takut jika ada intimidasi dari pihak mana pun. Lawan segala bentuk intimidasi apa pun, tapi jangan anarkis, tetap mengedepankan sopan santun. Lawan setiap bentuk kebatilan dan ketidakadilan,†ujarnya.
Hendardji menyerukan kepada pendukungnya agar jangan pernah takut jika terdapat intimidasi atau ancaman selama Pilkada berlangsung.
"Saya siap melindungi saudara-saudari sekalian. Saya ada di belakang kalian semua. Kalau terjadi sesuatu yang mengancam saudara-saudari sekalian, segera laporkan ke pusat, biar segera diambil langkah," tegas mantan Danpuspom ini.
Selain memberi motivasi bagi 500 saksinya, Ketua Umum PB Forki ini
juga menyampaikan visi dan misinya menjadi Gubernur DKI Jakarta. Sambutan meriah dan aplaus dari para saksinya ketika Bang Adji menyampaikan taglinenya yang sangat popular saat ini, Jakarta Jangan Berkumis (Berantakan, Kumuh dan Miskin).
“Perubahan harus menjadi tekad kita bersama. Jakarta harus ada perubahan. Agar perubahan bisa terwujud tidak ada cara lain, selain mengganti pemimpin. Hanya dengan mengganti pempimpin maka Jakarta tidak Berkumis (Berantakan, Kumuh dan Miskin),†imbuhnya.
[arp]
BERITA TERKAIT: