Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kematian Akibat Kanker Hati di Vietnam Mencapai 26.000 per Tahun, Mayoritas karena Telat Lakukan Pemeriksaan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 30 Agustus 2023, 12:21 WIB
Kematian Akibat Kanker Hati di Vietnam Mencapai 26.000 per Tahun, Mayoritas karena Telat Lakukan Pemeriksaan
Ilustrasi/Net
rmol news logo Total kematian akibat kanker hati di Vietnam mencapai 26.000 setiap tahunnya, menjadikannya sebagai penyebab kematian tertinggi di antara pasien kanker di negara tersebut.

Menurut data yang baru-baru ini dirilis Rumah Sakit Kanker Nasional Vietnam, jumlah yang dilaporkan menyumbang 21 persen kematian akibat kanker di negara tersebut.

Rumah sakit mengatakan 90 persen kasus kanker hati di Vietnam adalah karsinoma hepatoseluler (HCC) dan 77 persen pengidapnya adalah laki-laki.

Wakil kepala rumah sakit Cabang Tan Trieu, Lai Phu Thai Son, mengatakan bahwa gejala kanker hati seringkali tidak lazim dan mudah diabaikan.

"Kebanyakan pasien sering datang ke dokter untuk deteksi penyakit dan pengobatan ketika penyakitnya sudah stadium akhir," kata.Thai Son, seperti dikutip dari Vietnam News, Rabu (30/8).

"Hal ini menyebabkan pengobatan menjadi lebih sulit dan mahal," katanya.

Untuk itu para ahli menyarankan masyarakat lebih memperhatikan masalah skrining dini dengan harapan dapat mendeteksi dan mengobati sejak dini.

Wakil kepala Departemen Bedah Perut 1 rumah sakit tersebut, Ha Hai Nam, mengatakan ada beberapa kelompok berisiko tinggi yang perlu melakukan pemeriksaan dini terhadap kanker hati.

"Orang yang mengidap virus hepatitis B dan C, sirosis, perlemakan hati, atau salah satu anggota keluarganya mengidap kanker hati, perlu menjalani pemeriksaan dini," kata Nam, menambahkan bahwa virus hepatitis B dan C diyakini sebagai penyebab utama karsinoma hepatoseluler primer.

"Orang yang belum menerima vaksinasi hepatitis B sebaiknya mendapatkan vaksinasi sesegera mungkin untuk menghindari risiko infeksi di kemudian hari," katanya.

Mereka yang mengalami obesitas, menderita diabetes, dan minum banyak alkohol juga harus menjalani pemeriksaan dini terhadap kanker hati.

Dalam beberapa tahun terakhir, angka penderita diabetes, obesitas, dan kanker hati di dunia meningkat secara signifikan. Gula darah tinggi dan lemak darah yang terakumulasi di hati menyebabkan kerusakan degeneratif sel hati dan menyebabkan sirosis, sehingga meningkatkan risiko kanker hati.

Alkohol memiliki kemampuan untuk mendorong onkogen berkembang pesat, sehingga menyebabkan kanker dini, menurut Nam. Alkohol juga merusak sel-sel hati.

"Ketika minum terlalu banyak alkohol, fungsi detoksifikasi hati akan kelebihan beban, dan sel-sel hati rusak parah, membentuk jaringan parut, fibrosis, sehingga membentuk rakit hati sirosis dan kanker hati," kata Nam.

Orang yang sering mengkonsumsi obat perangsang seperti tembakau dan kopi dalam jumlah banyak dalam jangka waktu lama bisa terkena penyakit liver, termasuk kanker hati. Begitu juga setiap orang yang mengonsumsi makanan berjamur juga harus menjalani pemeriksaan dini terhadap kanker hati.

Aflatoksin dalam jamur merupakan racun penyebab kanker hati yang paling kuat saat ini. Aflatoksin menyebabkan kanker hati dengan menyebabkan mutasi pada gen p53. Jamur sering terjadi pada makanan yang diawetkan, disimpan di lingkungan yang panas dan lembab seperti beras, kacang tanah, kedelai, gandum dan jagung.

Selain jamur, konsumsi daging yang terkontaminasi juga berpotensi menyebabkan kanker hati.

Orang yang menggunakan atau terpapar obat-obatan dan bahan kimia tertentu, seperti thorotrast dan vinil klorida, dalam jangka waktu lama disarankan untuk melakukan pemeriksaan kanker hati karena obat dan bahan kimia tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada hati dan bisa menjadi pemicu kanker. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA