Panglima TNI Tugaskan 10 Ribu Tenaga Vaksinator Bantu Kemenkes RI

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Selasa, 09 Februari 2021, 12:58 WIB
Panglima TNI Tugaskan 10 Ribu Tenaga Vaksinator Bantu Kemenkes RI
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto/Net
rmol news logo Sebanyak 10 ribu vaksinator TNI akan diperbantukan ke Kementerian Kesehatan dalam rangka melaksanakan vaksinasi tahap kedua secara besar-besaran.

Mereka sudah menjalani pelatihan dan terverifikasi. Untuk pelaksanaan teknis vaksinasi, para vaksinator TNI akan mengikuti SOP yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan.

Begitu kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di hadapan awak media usai memimpin Apel Gelar Kesiapan Tenaga Vaksinator dan Tracer Covid-19 di Plaza Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (9/2).
 
“Apel gelar kekuatan bagi tenaga vaksinator maupun tracer TNI yang kita lanjutkan dengan pelatihan atau Training Of Trainer  (TOT) diikuti seluruh anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa), Bintara Pembina Potensi Maritim (Babinpotmar) dan Bintara Pembina Potensi Dirgantara (Babinpotdirga),” ujar panglima TNI.
 
Tenaga vaksinator akan ditugaskan untuk membantu Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Daerah serta ditempatkan di 23 ribu desa yang ada di Jawa dan Bali.

“Itupun masih bisa berubah sesuai dengan perkembangan yang terjadi di lapangan,” katanya.

Secara teknis, pelaksanaanya di setiap desa akan dibangun pos terpadu yang diawaki dari Babinsa, Babinkamtibmas, Satlinmas  dan Satpol PP. Mereka akan diberikan SOP sesuai apa yang dilaksanakan di daerah masing-masing dan perkembangan yang ada di wilayah setempat.

“Tentunya akan berbeda petugas yang ada di zona hijau, zona kuning, zona orange dan zona merah,” jelasnya.
 
Sementara itu, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa pandemi Covid-19 adalah perang menghadapi virus SARSCov-2. Itu sebabnya Kemenkes RI bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk mengatasi perang ini.

“Perang ini harus dimulai dengan tujuan yang jelas yaitu mengurangi laju penyebaran virus,” ucapnya.
 
Secara alami, dalam waktu 10 hingga 14 hari sejak masuk ke tubuh manusia, virus akan mati. Yang paling penting adalah jangan sampai dia menular ke orang lain.

“Jadi tujuan, target operasi dari perang ini adalah mengurangi laju penularan virus. Kita harus memiliki kemampuan intelijen yang kuat untuk melakukan identifikasi dimana dan siapa musuhnya dengan melakukan program testing dan tracing,”ujarnya.
 
Menkes Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, Kemenkes RI bekerja sama dengan TNI dan Polri adalah untuk memastikan bahwa ini dilakukan sampai ke level paling kecil, paling rendah, di grass root, di seluruh Desa-Desa dan Kabupaten Kota serta di seluruh RT dan RW.
 
“Untuk itu, dibutuhkan jaringan sampai level terbawah. Itu sebabnya kami bekerja sama dengan TNI dan Polri,” tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA