Pejabat WHO, Margaret Harris dalam briefing virtualnya di Jenewa pada Selasa (28/7) mengatakan, angka kasus Covid-19 saat musim panas di Amerika Serikat (AS) cukup tinggi. Itu membuktikan bahwa virus corona tidak bergantung pada musim.
"Kita berada di gelombang pertama. Ini akan menjadi satu gelombang besar. Ini akan naik dan turun sedikit. Yang terbaik adalah meratakannya," ujar Harris seperti dikutip
Reuters.
"Orang-orang masih memikirkan musim. Apa yang kita semua perlu lakukan adalah bahwa ini adalah virus baru dan berperilaku berbeda. Musim panas adalah masalah. Virus ini menyukai semua cuaca," sambungnya.
Meski begitu, Harris mengatakan pihaknya akan tetap memantau kodisi musim dingin di belahan bumi selatan dengan cermat, mengingat biasanya akan ada banyak kasus influenza.
Walaupun hingga saat ini, sampel laboratorium belum menunjukkan adanya jumlah kasus flu yang tinggi.
"Jika Anda mengalami peningkatan penyakit pernapasan saat Anda sudah memiliki beban penyakit pernapasan yang sangat tinggi, itu memberi lebih banyak tekanan pada sistem kesehatan," ujar Harris seraya mendesak orang melakukan vaksinasi flu.
Selain itu, Harris mengatakan, tindakan pencegahan secara kolektif adalah cara yang tepat untuk meratakan kurva infeksi. Dalam hal ini semua negara harus bekerja sama.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: