Penyebarannya Makin Mengkhawatirkan, Covid-19 Layak Disebut The Thousand Faces Disease

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Senin, 13 April 2020, 16:31 WIB
Penyebarannya Makin Mengkhawatirkan, Covid-19 Layak Disebut <i>The Thousand Faces Disease</i>
Gejala Covid-19 kini makin beragam dan mencemaskan/Repro
rmol news logo Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) menyelenggarakan diskusi bertajuk 'Gerakan Dokter Semesta Melawan Covid-19: Update Diagnosis dan Tata Laksana'.

Diskusi yang disiarkan secara streaming tersebut dipandu moderator dr Sally Aman Nasution dan menghadirkan dr Adityo Susilo sebagai salah satu narasumber.

Dalam presentasinya, dr Adityo mengatakan bahwa mata dunia yang semula menyoroti China sebagai negara asal wabah virus corona namun kini telah bergeser ke Eropa.

Pasalnya, penyebaran dan jumlah pasien terjangkit dan meninggal dunia di Benua Biru itu semakin bertambah parah. Ditambah lagi dengan banyak pasien Covid-19 yang tidak terdeteksi.

"Dunia sorotannya bergeser, semula di China sekarang ke Eropa. Sekarang pun muncul istilah OTG alias Orang Tanpa Gejala. Oleh karenanya kehati-hatian harus lebih ditingkatkan," ungkapnya, Senin (13/4).

Peringatan yang disampaikan dr Adityo bukan tanpa alasan. Hal itu karena virus corona manifestasi klinis berkembang sangat luar biasa.

"Pasien Covid-19 sekarang menunjukan gejala sakit perut, mulai dari mual bahkan diare. Yang mengejutkan adalah Covid-19 ternyata bisa bermanifestasi melalui kulit," jelasnya.

Sehingga gejala Covid saat ini sudah sangat beragam. Kendati begitu dr Adityo menjelaskan ada pola yang bisa dijadikan sebagai panduan. Dirinya mengajak rekan-rekan sejawat kedokteran untuk terus meng-update informasi dan edukasi serta memantau terus perkembangan Covid-19 ini.

"Dari semua itu maka Covid ini layak disebut 'The Thousand Faces Disease," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA