Harapan itu sebagaimana disampaikan Direktur Bina Gizi, Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu Anak Kementerian Kesehatan, Doddy Izwardy di Jakarta, Kamis (8/6).
Doddy menjelaskan bahwa pihaknya tengah menyoroti peredaran promo iklan produk makanan minuman termasuk iklan susu kental manis (SKM) yang digambarkan sebagai minuman yang baik dikonsumsi untuk anak-anak.
Secara tegas Doddy mengatakan, promosi iklan SKM yang mengklaim sebagai minuman susu untuk dikonsumsi anak-anak tidak sejalan dengan program Germas.
"Gulanya sangat tinggi sekali. Tidak cocok diberikan kepada anak-anak," kata Doddy saat dimintai konfirmasi di Jakarta, kemarin.
Menurut dia, kadar gula tinggi bisa membawa dampak negatif terhadap pola makan dan kesehatan keluarga. Padahal, kandungan gula yang tinggi dalam produk susu kental manis tidak cocok untuk anak-anak apalagi usia balita. Susu kental manis memiliki kadar gula sangat tinggi, sementara kandungan susunya maksimal hanya 10 persen, itupun hanya untuk kategori tertentu.
"SKM gulanya tinggi sekali, lebih dari 40 persen dan tidak cocok diberikan kepada anak-anak yang mengakibatkan nafsu makan menjadi berkurang. Sebaiknya gunakanlah susu bubuk. Susu bubuk kita bisa takar dulu sebelum diminum," jelasnya.
[ian]
BERITA TERKAIT: