Dalam dua pekan terakhir sudah enam siswa di sekolah itu terpaksa dirawat karena demam berdarah.
Namun hingga kini, permintaan pengasapan atau fogging di areal sekolah belum juga dipenuhi.
Pihak guru belum lama ini mendatangi Puskemas Pondok Kopi 1 untuk menyampaikan permohonan fogging.
Tetapi Puskemas mengatakan fogging belum bisa dilakukan karena belum ada keluarga yang melaporkan kasus demam berdarah di sekitar lokasi sekolah.
Masih menurut pihak Puskemas, peraturan Kelurahan Pondok Kopi menyebutkan, fogging baru bisa dilakukan atas permintaan minimal 20 kepala keluarga di areal sekitar sekolah.
"Saat melaporkan kasus demam berdarah yang diderita beberapa siswa, pihak guru membawa surat keterangan dari RS Islam Pondok Kopi. Tapi keterangan itu diabaikan," ujar Wakil Ketua Komite Sekolah di SD Laboratorium, Intansari Fitri, dalam perbincangan dengan redaksi, Kamis siang (3/3).
Anak Ibu Intan adalah salah seorang siswa SD Laboratorium Pondok Kopi yang sempat dirawat satu minggu di RS Islam Pondok Kopi.
"Melihat jumlah kasus di sekolah, baik yang dirawat maupun yang tidak sempat dirawat di RS, kami pihak orangtua siswa dan guru resah. Tolong diperhatikan oleh pihak terkait agar segera ada upaya menghilangkan faktor penyebab demam berdarah di lingkungan sekolah," demikian Intan.
[ald]
BERITA TERKAIT: