Sekjen RMPG:

Mahasiswi ITB Baiknya Dibebaskan, Prabowo Berjiwa Demokratis

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widodo-bogiarto-1'>WIDODO BOGIARTO</a>
LAPORAN: WIDODO BOGIARTO
  • Minggu, 11 Mei 2025, 09:13 WIB
Mahasiswi ITB Baiknya Dibebaskan, Prabowo Berjiwa Demokratis
.Sekjen Relawan Muda Prabowo-Gibran (RMPG) Hanief Adrian/Ist
rmol news logo Sekjen Relawan Muda Prabowo-Gibran (RMPG) Hanief Adrian turut menanggapi kasus mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB) berinisial SSS yang ditangkap polisi karena membuat meme Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi).

Hanief mengatakan, SSS yang ditangkap polisi di indekosnya di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada Selasa 6 Mei 2025, sebaiknya dibebaskan.

"Yang saya amati, ia membuat meme tersebut dalam kerangka ilmiah kesenian karena ia mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB, dan setahu saya sebagai insan akademis ia dilindungi hak kebebasan akademik dan mimbar akademik dalam berkesenian," kata Hanief melalui keterangan tertulisnya, Minggu 11 Mei 2025.

Hanief yang merupakan alumni ITB angkatan 2003 itu menekankan, ekspresi apa pun selama dalam kerangka ilmiah baik dalam bentuk seni, orasi, penelitian, bahkan aksi jalanan para civitas akademika akan selalu dilindungi haknya dalam bentuk kebebasan akademik dan mimbar akademik.

"Sebagai pendukung Prabowo yang tidak pernah absen memilih Prabowo sejak 2014 dan sesama keluarga besar ITB, saya menyarankan agar SSS dibebaskan

Menurut Hanief, kesenian dan ekspresi akademik lainnya dalam mengangkat persoalan sosial tidak boleh direpresi dan dikriminalisasi dengan alasan apa pun.

Hanief mengingatkan bahwa di negara yang demokrasinya lebih mapan, satir terhadap pejabat negara memang jauh lebih vulgar, hinaan di media sosial terhadap politikus lebih kasar tetapi tak ada kriminalisasi. 

Sebagai pemimpin berjiwa demokratis, Hanief menilai, Prabowo akan lebih cenderung pada pembebasan mahasiswa Seni Rupa ITB tersebut.

"Begitu demokratisnya jiwa Prabowo, bahkan pemilik akun X @datuakrajoangek yang menghinanya dengan sangat kasar pada Pemilu 2014 saja tidak dipolisikan, malah kemudian diangkat menjadi Kepala Komunikasi Kepresidenan, walau akhirnya teledor berkomentar soal kepala babi yang dikirim ke kantor majalah Tempo, jadi kasus ini sebaiknya disudahi saja," tutup Hanief. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA