"Karena hal itu tidak sederhana," kata mantan penyidik senior KPK Novel Baswedan dalam akun Youtube Bambang Widjojanto bertajuk "Ada Capim KPK Titipan Rezim? Siapa Orangnya?" yang dilihat redaksi, Jumat (2/8).
Novel mengaku tidak mengetahui Pansel Capim dan Dewas KPK menggunakan parameter apa untuk melakukan penilaian, atau lembaga negara apa yang digunakan untuk melakukan background chek.
"Karena belakangan kita tahu KPK bermasalah sangat serius, bermasalah bukan hanya kode etik, masalah korupsinya juga sangat serius sekali," kata Novel.
Kemudian, Novel mencurigai beberapa lembaga negara justru terlibat dalam upaya menyingkirkan orang-orang yang baik di KPK.
"Kita bicara BIN dan beberapa yang lain," kata Novel.
"Nanti kalau saya sebut semuanya malah kaget," sambung Novel sambal tertawa.
Novel menilai mereka yang terlibat menyingkirkan orang KPK yang bekerja baik, berarti terlibat dalam pelemahan KPK.
"Terus sekarang mau dipakai untuk bekerja benar pakai background chek. Jangan-jangan dia punya kepentingan untuk masukan orang-orang di KPK," kata Novel.
"Ini kan harus diantisipasi, betul-betul dicermati dan dijaga. Kalau Pansel gagal mereka akan berhasil menghancurkan KPK sehancur-hancurnya," imbuhnya.
BERITA TERKAIT: