Setidaknya dapat dilihat dari pertemuan antara Ketua KPK, Firli Bahuri, dengan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, di rumah dinas Kapolri, beberapa waktu lalu.
Pertemuan itu sekaligus jadi kabar baik bagi eksistensi penegakan hukum di Indonesia.
"Dari kunjungan itu kita bisa menilai sendiri bahwa hubungan KPK dan Polri tak seburuk yang dibayangkan banyak orang. Mereka tetap solid dan kompak dalam pemberantasan korupsi," kata Ketua Umum Komite Muda Nusantara (KMN), Johan, kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (24/4).
Dia menganggap pertemuan dua pimpinan lembaga penegak hukum itu justru memberi efek ancaman bagi koruptor. Sebab, besar kemungkinan pertemuan kedua tokoh itu juga membahas soal upaya pemberantasan korupsi.
"Bagi kami, perjumpaan itu tak hanya kabar baik bagi eksistensi penegakan hukum di Indonesia, tapi juga ancaman bagi koruptor," katanya.
Johan mengajak masyarakat mendukung KPK dan Polri agar terus kompak dalam upaya pemberantasan korupsi, dengan cara menghentikan semua bentuk pengerahan massa, intimidasi, serta adu domba sesama anak bangsa dan lembaga, agar tujuan negara dapat diwujudkan.
"Tujuan negara itu hanya dapat diwujudkan bila situasi aman dan tertib, tidak ada kegaduhan politik, hubungan harmonis antar lembaga, serta tidak ada korupsi. Mari kita utamakan kepentingan negara dan bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: