Pada 8 Januari lalu, atau tepat di hari operasi penangkapan Wahyu Setiawan, Nurhasan bertemu dengan tersangka Harun Masiku, mantan caleg Dapil Sumsel I yang kini menjadi buron KPK.
Awalnya, Jaksa Takdir menanyakan ingatan saksi soal adanya kejadian yang terjadi pada 8 Januari 2020. Nurhasan lantang menjawab bahwa dirinya masih ingat.
Pada hari itu, kata Nurhasan, sedang ada Kongres PDIP di Kemayoran, Jakarta Pusat.
Pada siang hari, Nurhasan mengaku berada di Kemayoran sementara pada pagi harinya ada di Kantor DPP PDIP. Selanjutnya Nurhasan kembali ke Rumah Aspirasi dan kembali lagi ke Kemayoran untuk menaruh barang untuk acara Kongres PDIP.
Selanjutnya, Nurhasan kembali lagi ke Rumah Aspirasi untuk berjaga lantaran tidak ada orang yang menunggu.
Pada saat itu, Jaksa menanyakan kedatangan dua orang. Nurhasan pun mengakui adanya dua orang yang tidak dia kenal.
"Saya di Rumah Aspirasi. Kalau nggak salah itu pak ada dua orang. Saya tidak tahu pak, saya tidak kenal pak. Karena saya baru ngeliat itu orang," ujar Nurhasan kepada Jaksa, Kamis (10/6).
Saat didatangi dua orang itu, saksi Nurhasan mengaku langsung bertanya identitas dan maksud tujuan kedatangan kepada dua orang tersebut.
"Sempat pak saya nanya, "bapak dari mana? Mau ketemu siapa?â€. Tapi dia tidak jawab pak," terang Nurhasan.
Selanjutnya, Jaksa Takdir mempertanyakan ucapan yang disampaikan oleh kedua orang tersebut kepada Nurhasan. Namun, Nurhasan mengaku lupa apa yang disampaikan.
"Tadi kan ada dua yang datang kemudian saksi tanya, cuma saksi bilang tidak mau jawab, setelah percakapan itu ada percakapan apa lagi yang saksi lakukan atau tanya? Orang yang tidak kenal itu bilang apa kepada saksi?" tanya Jaksa Takdir.
"Dia itu nanyain pak siapa gitu, ya saya lupa namanya tuh pak," jawab Nurhasan.
Kedua orang tersebut kata Nurhasan memiliki perawakan tubuh yang tegap.
Kemudian Jaksa Takdir mengingatkan saksi Nurhasan sesuai dengan keterangan Nurhasan kepada penyidik saat dilakukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) di KPK.
"Saya bantu ingatkan, apakah disebut nama Harun Masiku?" kata Jaksa mengingatkan.
"Bener, bener itu pak, iya pak, bener pak," jawab Nurhasan.
Kemudian, Jaksa Takdir meminta Nurhasan untuk menjelaskan secara detail saat didatangi oleh dua orang tersebut.
"Yang saya ingat itu dia datang, awalnya saya di pos itu pak, pos jaga depan, kemudian ada orang itu. Saya lagi santai, lagi ngecharge HP itu mau shalat, itu kalau nggak salah mau Shalat Maghrib saya pak,†terangnya.
“Nah itu ada dua orang datang pak, menanyakan Pak Harun. Saya bilang saya nggak tahu, kagak kenal saya bilang. Terus dia bilang masa sih kaga kenal? Iya emang kagak kenal saya bilang,†lanjut Nurhasan.
Orang tersebut, sambungnya, lantas meminta nomor kontak Harun Masiku. Dengan tegas Nurhasan menjawab tidak punya lantaran memang dirinya tidak kenal dengan Harun Masiku.
“Nah setelah itu saya mau masuk, dia ikut masuk itu pak," beber Nurhasan.
Selanjutnya, dua orang tersebut mengambil handphone milik Nurhasan yang sedang di-charger dan langsung menghubungi seseorang menggunakan handphone milik Nurhasan.
Kemudian, Nurhasan diperintahkan untuk berbicara dengan seseorang yang ditelepon tersebut.
"Tiba-tiba saya dikasih HP saya suruh ngomong itu. Ya saya nggak tahu pak ngomong dengan siapa. Saya tidak tahu pak bicara apa saya tidak tahu, karena dia bilang ini kamu dengerin dulu nanti saya tuntun atau apa gitu," kata Nurhasan.
Kemudian dalam percakapan itu, seseorang yang sedang menelepon dengan dia meminta untuk bertemu di Jalan Cut Meutia.
"Ya minta ketemuan aja itu pak kalau nggak salah itu pak seingat saya minta ketemuan," terang Nurhasan.
"Iya minta ketemu, saya bilang saya nggak bisa ninggalin pos saya, karena pos saya tidak ada orang. Saya merasa terdesak itu pak, sama dua orang itu pak, yaudah "kamu ikut ini saya aja" gitu (kata dua orang tersebut)," sambung Nurhasan.
Selanjutnya, Nurhasan langsung ke Jalan Cut Meutia seperti arahan dengan menggunakan sepeda motor.
Sedangkan dua orang tersebut juga menggunakan sepeda motor dengan mengawal Nurhasan dari belakang.
Saat tiba di Jalan Cut Meutia, Nurhasan mengaku hanya sendiri menunggu kedatangan seseorang sambil duduk di atas sepeda motornya. Kedua orang yang tidak dia kenal itu menunggu dari jarak jauh sambil memantau.
Kurang lebih 30 menit, seseorang datang menggunakan kendaraan mobil. Seseorang tersebut kata Nurhasan langsung memberikan sebuah tas, seperti tas laptop. Kemudian yang memberikan tas tersebut langsung pergi.
Pada saat bertemu itu, Nurhasan mengaku tidak kenal dan tidak ingat wajahnya lantaran orang tersebut berada di dalam mobil dalam kondisi gelap dari cahaya.
Setelah itu, mobil tersebut pergi. Selanjutnya, Nurhasan juga langsung pergi dari tempat tersebut. Tak jauh dari lokasi itu, kedua orang tersebut langsung menghampiri Nurhasan dan mengambil tas yang dia terima tadi.
Kemudian, Nurhasan langsung bergegas kembali ke Rumah Aspirasi untuk kembali bekerja menjaga Rumah Aspirasi yang dalam kondisi sepi.
BERITA TERKAIT: