KPK: DPR Paling Sedikit Laporkan Harta Kekayaannya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Selasa, 26 Februari 2019, 12:27 WIB
KPK: DPR Paling Sedikit Laporkan Harta Kekayaannya
Juribicara KPK, Febri Diansyah/RMOL
rmol news logo . Lembaga negara yang paling minim melaporkan Laporan Harta Kelayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Demikian disampaikan Juribicara KPK, Febri Diansyah kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Jakarta, Senin (25/2) malam.

"Dari ikhtisar kepatuhan sampai hari ini, DPR dan DPRD itu tergolong instansi yang paling rendah dibandingkan instansi lain," ujar Febri.

Menurut Febri, pelaporan LHKPN merupakan amanat konstitusi yang harus dipatuhi oleh setiap warga negara. Karenanya, KPK menegaskan bahwa para penyelenggara negara mesti melaporkan harta kekayaannya kepada KPK.

"Dalam konteks ini adalah Undang-Undang nomor 28 tahun 1999 dan aturan turunannya. Jadi, kami harapkan ada komitmen yang kuat juga dari pimpinan instansi untuk memerintahkan bawahannya mematuhi undang-undang yang berlaku," tegas Febri.

Ditambahkan Febri, KPK mencatat sepanjang tahun 2019 presentase yang telah melaporkan LHKPN dari sekian banyak penyelenggara negara masih terbilang rendah.

"Tingkat kepatuhan LHKPN masih cukup rendah yaitu sekitar 17,8 persen. Itu artinya lebih dari 270 ribu penyelenggara (negara) baik di eksekutif, legislatif, yudikatif, BUMN, BUMD di seluruh Indonesia itu belum melaporkan kekayaannya," tutur Febri.

Namun demikian, Febri menegaskan bahwa masih ada waktu untuk para penyelenggara negara melaporkan harta kekayaannya kepada KPK pada akhir Maret 2019 mendatang.

"Masih ada waktu sampai dengan 31 Maret 2019 ini. Terutama untuk 270 ribu lebih penyelenggara negara di seluruh Indonesia," demikian Febri. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA