Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, kasus ini sudah ditindak lanjuti pihaknya, hasilnya polisi mendorong agar kasus itu diselesaikan lewat Dewan Pers.
"Kasus itu kami dorong untuk masuk ke ranah dewan pers terlebih dahulu," ujar Dedi kepada wartawan, Kamis (21/2).
Dua wartawan sebelumnya dikabarkan dipanggil penyidik polisi untuk dimintai keterangan atas berita yang mereka muat di media. Dua wartawan itu adalah Fadli Aksar (Detiksultra.com) dan Wiwid Abid Abadi (Okesultra.com),
Pemanggilan terhadap dua jurnalis tersebut terkait dengan karya jurnalistik mereka. Karya jurnaistik keduanya dinilai telah melanggar Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Baca: Wartawan Dikriminalisasi, Aliansi Pro Kemerdekaan Pers Sultra Protes
Berdasarkan surat tersebut, rencananya, Wiwid dan Fadli akan dimintai keterangan pada Rabu, (20/2) pukul 09.00 WITA di Polda Sultra. Dalam kasus ini, Wiwid dan Fadli dilaporkan oleh Andi Tendri Awaru, Calon Anggota Legislatif Partai Amanat Nasional (PAN) Dapil Kendari-Kendari Barat, ke Polda Sultra pada 8 Januari 2019 dengan nomor Laporan : R/LI-01/I/2019/Ditreskrimsus Polda Sultra.
Kasus ini bermula ketika Wiwid dan Fadli memuat berita tentang dugaan penipuan yang dilakukan oleh Andi Tendri terhadap seseorang bernama Muh. Kasad. Sebelum memuat berita tersebut, kedua jurnalis telah menjalankan kewajibannya mulai dari pengumpulan data dan informasi, wawancara dan verifikasi informasi terhadap sejumlah pihak terkait baik itu polisi maupun pelapor. Kedua jurnalis itu juga telah melakukan kewajiban verifikasi (wawancara) terhadap Andi Tenri.
[jto]
BERITA TERKAIT: