Selama hampir lima jam, RR sapaan akrab Rizal dimintai keterangan. Ia mengaku kecewa lantaran pelapor menghilangkan dan memplesetkan pernyataannya.
"Misalnya istilah si "ini brengsek". Ini-nya itu bukan orang, tapi kebijakan. Tindakan impor yang ugal-ugalan, yang merugikan petani," jelas Rizal di Mapolda Metro Jaya, Rabu (24/10).
Rizal menjelaskan kepada penyidik bahwa yang disampaikan dirinya pada sebuah acara di stasiun televisi swasta menyangkut meningkatnya impor serta dampaknya terhadap pelemahan nilai tukar rupiah.
Sedari awal RR tidak memiliki niatan untuk menghina, melecehkan, atau merusak nama baik siapapun.
"Kami selalu fokus tentang analisa fakta, saran, dan solusi bagaimana impor dan memperkuat nilai tukar rupiah," ujarnya.
Lebih lanjut Rizal menjelaskan dampak kebijakan impor pangan sangat merugikan. Ia memberi contoh ketika impor gula, beras dan garam yang jumlahnya dilebihkan Rp1,2 juta ton. Jika di total dari kelebihan impor itu mencapai Rp24 triliun.
"Bayangkan kalau uang 24 triliun itu dipakai untuk membeli gula petani, beras petani Indonesia dan peternak garam Indonesia, dampaknya luar biasa," pungkasnya.
nes]