Kemarin petang, Selasa (4/9), Rolas Sitinjak salah satu pengacara Ahok datang membesuk di tahanan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.
Rolas menyampaikan, banyak isu miring yang diklarifikasi dari pertemuannya dengan Ahok itu.
"Dari pertemuan Selasa kemarin, banyak isu miring beredar yang diklarifikasi. Misalnya tidak benar Ahok pindah agama atau menjalin hubungan dengan wanita lain. Bahkan dia mengaku belum terpikirkan soal pernikahan," kata Rolas yang saat ini menjabat wakil ketua Badan Perlindungan Konsumen Negara (BPN), Rabu (5/9).
Namun menurut dia, yang paling mengagetkan adalah keputusan Ahok tidak mau mengambil hak asimilasi atau kesempatan bebas bersyarat.
Padahal, kliennya itu punya kesempatan sejak Agustus lalu guna mendapatkan hak tersebut.
"Tapi dia tidak mau gunakan. Pak Ahok bilang tidak mau membuat kegaduhan masyarakat. Dia mau berkorban, meskipun bulan Agustus lalu dia bisa saja mengambil hak asimilasi itu. Dengan bijaknya dia juga bilang tidak boleh dendam," terangnya.
"Begitu juga soal remisi, lanjut Rolas. Para koruptor saja bisa dapat pengurangan hukuman tiga sampai enam bulan, tetapi Pak Ahok hanya dapat 15 hari saat hari raya Natal lalu. Dan, dia terima dengan lapang dada," imbuh Rolas.
Rolas yang membesuk bersama dua pengacara Ahok lainnya, yakni I Wayan Sudirta dan Teguh Samudera merasa kliennya itu semakin sehat.
"Kelihatan badannya makin berisi. Dia bilang sehari-hari kegiatannya membaca buku dan olah raga. Ahok bilang dia suka sekali olah raga push up malah sehari bisa 200 kali lebih. Walapun badannya lebih besar, tapi makin padat," tuturnya.
Soal kemungkinan Ahok terjun ke politik setelah bebas nanti, Rolas menyebut belum dapat dipastikan.
"Pak Ahok mengaku masih mikir-mikir masuk politik. Yang jelas dia memilih mau kerja dengan berbisnis saja. Di akhir obrolan dia bilang salam buat seluruh masyarakat Indonesia. Dari tahanan Mako Brimob Pak Ahok tetap berdoa yang terbaik buat negara dan masyarakat Indonesia," tutupnya.
[fiq]
BERITA TERKAIT: