Menurutnya, seharusnya yang dirawat di rumah sakit adalah tiang listrik. Karena dalam kasus ini, tiang listriklah yang menjadi korban lakalantas.
"Ya, benar. Itu (karangan bunga) saya yang kirim. #SaveTiangListrik itu, 'apresiasi' saya untuk Pak Novanto," kata Sam dilansir dari
KBP, Sabtu (18/11).
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pengusaha Indonesia Muda itu, menyesalkan sikap Novanto yang dianggap tidak berani menghadapi kasus hukumnya. Sehingga, ia pun menambahkan tanda pagar (tagar) #SaveTiangListrik.
Artinya, ketua umum Golkar tersebut dianggap telah berhasil mengangkangi institusi hukum terkait kasusnya. Bahkan, meskipun dirinya yang menjadi tersangka, tapi tetap tiang listrik juga yang disalahkan.
"Pemerintah juga harus memberikan penghargaan 'gurubesar' kepada Novanto. Karena sudah memberikan resep rahasia untuk para koruptor," terangnya.
Khususnya, urai Sam, tentang bagaimana caranya lulus dari tahanan hukum. Termasuk alasan masuk rumah sakit. Lalu di sisi lain terkait proses peradilan, menurut Sam, hakim diduga telah dibayar hingga ketua DPR itu memenangkan praperadilan.
"Sesudah menang baru dia (Novanto) keluar rumah sakit. Ternyata itu sistem hukum di Indonesia. Untuk apa ada KPK? Disegel saja," demikian Sam.
Karangan bunga bertagar #SaveTiangListrik dikirimkan Sam Aliano untuk Setya Novanto ke RSCM, pagi tadi. Karangan bunga tersebut sempat dipajang di bagian lobi RS sebelum dipindahkan petugas rumah sakit.
Ketum Golkar yang juga Ketua DPR Setya Novanto dilarikan ke RS Medika
Permata Hijau, Jakarta Selatan setelah mobil yang ia tumpangi mengalami
kecelakaan di kawasan Permata Hijau, Kamis malam (16/11).
Jumat
siang (17/11), Setnov dirujuk ke RSCM Kencana karena peralatan medis
yang dibutuhkan di RS Medika Permata Hijau sedang rusak.
Setnov
sempat menghilang saat penyidik KPK ingin menangkapnya di rumah pribadi,
Jalan Wijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu malam (15/11). KPK
menetapkan Setnov sebagai tersangka perkara korupsi KTP elektronik untuk
kali kedua.
[rus]