"Tanggal 21 (Agustus) yang lalu kami sudah kirimkan surat yang kemudian sudah diterima oleh Istana kepresidenan. Kemudian meraka akan menjadwalkan," kata Ketua PP Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak saat konferensi pers dikediaman Novel, Jalan Deposito Blok T/8 Komplek Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (28/8).
Tujuan Emil, sapaan istri Novel, bertemu Jokowi merupakan untuk meminta presiden agar segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) dalam pengungkapan kasus serangan terhadap Novel.
Ia memaparkan, surat tersebut telah diterima oleh Menteri Sekretaris Negara Praktikno. Menurutnya, Presiden Jokowi bahkan tidak hanya ingin bertemu dengan Emil. Namun juga dengan ibu Novel Baswedan.
"Bahkan belakangan melalui mas Johan (Budi, jubir Presiden) kami menerima kabar bahwa presiden meminta kalau nanti sudah dijadwalkan, Presiden juga ingin bukan hanya Mbak Emil tetapi juga ibu Mas Novel," ucap Dahnil.
Namun, sepekan setelah surat itu dikirim, pihak Istana belum merespon apa pun, kata Dahnil. Ia menyampaikan, keluarga Novel meminta agar pertemuan tersebut dilakukan sebelum hari raya Idul Adha.
"Terakhir saya meminta kepada pak Pratikno agar kemudian penjadwalan pertemuan Mbak Emil dengan Presiden itu bisa dilakukan setelah tanggal 25 (Agustus) atau sebelum Idul Adha. Namun sampai dengan hari ini dan jelang Idul Adha kami belum dengar kabar lagi apakah kemudian presiden berkenan atau mau menerima Mbak Emil," jelasnya.
Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal usai ia menjalankan solat Subuh di Masjid Al-Ihsan, dekat rumahnya, pada Senin, 11 April 2017. Sehari setelah itu, Novel segera dibawa ke rumah sakit di Singapura untuk dilakukan oerawatan intensif hingga saat ini.
[san]
BERITA TERKAIT: