"Keputusan Menteri Perdagangan (Mendag) untuk impor garam sungguh menyakitkan bagi para petani garam kita. Alasan garam langka hanya dibuat-buat. Sejak kapan garam langka? Di sentra-sentra garam pulau Madura, lombok dan Cirebon, justru garam petani belum terserap," kata Koordinator Aksi Front Pemuda Madura Asip Irama di sela aksi.
Dia menuding Mendag Enggartiasto Lukita tak berpihak pada kepentingan para petani garam dan malah menjadi sales importir garam.
"Mendag sudah menjadi fasilitator kejayaan mafia garam. Ia berdarah dingin membunuh nasib petani garam. Kami curiga ada cipta kondisi yang didukung mafia pangan untuk membuat garam langka. Masuknya garam impor, sama saja kemenangan bagi para mafia garam," seru Asip.
Protes keras juga disampaikan terhadap Menteri KKP Susi Pudjiastuti. Menurut mereka, menteri lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) itu gagal melindungi nasib petani garam.
"Menteri Susi tak lebih baik dari menteri-menteri sebelumya. Jika menteri KKP sebelumnya tegas menolak impor garam dan petani terlindungi, justeru di tangan Susi petani garam hancur," kata Asip.
Dia mengeluhkan Menteri Susi dan bawahannya tak pernah memegang data akurat berapa kebutuhan garam dalam negeri, serta tak punya program prioritas untuk membina petani garam.
"Sejak jadi menteri, Susi lebih banyak pencitraan dengan bakar-bakar kapal. Tapi saat bersamaan dia memberikan rekomendasi kepada Mendag untuk impor garam. Sama saja Susi memberi karpet merah pada mafia garam untuk berpesta," sambung dia.
Dirut PT Garam Doly Pulungan dianggap peserta demo punya jejak hitam dibalik importasi garam.
Asip mengaku mendapat informasi akurat, saat baru diangkat menjadi Dirut BUMN garam mengadakan pertemuan tertutup di sebuah hotel di Surabaya dengan perusahaan-perusahaan calon importir garam. Pertemuan ini menegaskan adanya cipta kondisi kelangkaan garam menuju impor dengan alasan yang dibuat-buat.
Demikian juga Direktur Produksi PT. Garam, menurut Asip, telah gagal produksi garam dan gagal pula PT. Garam menjadi perusahaan penyangga kebutuhan garam nasional.
"Kedua orang ini bertanggung jawab turut serta menghina petani. Dirut garam layak dinobatkan sebagai boneka mafia dengan nama tenar pernah disebut dalam release Panama Papers. Pecat Dirut dan Direktur Produksi PT Garam," seru dia.
[san]
BERITA TERKAIT: