Para Peserta Ujian SIM Jangan Berlagak Tarzan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Minggu, 27 November 2016, 04:28 WIB
Para Peserta Ujian SIM Jangan Berlagak Tarzan
Ilustrasi/net
rmol news logo Sebenarnya, tidak ada kesengajaan dari Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya untuk membuat jumlah masyarakat yang tidak lulus ujian surat izin mengemudi (SIM) cukup tinggi.

Tidak benar pula tuduhan yang menyebut polisi sengaja mempersulit demi mendapatkan uang suap dari peserta ujian.

Menurut Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Bekto Suprapto, masalah utama bukan terletak pada pihak kepolisian melainkan peserta ujian yang kurang mempelajari UU lalu lintas.

"Inilah kenyataannya. Masyarakat Indonesia, jujur saja, tidak mau belajar. Mohon maaf, kebanyakan orang mau ujian SIM seperti Tarzan, dari hutan turun pakai tali, langsung ujian. Bagaimana mau lulus?" ujarnya saat diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (26/11).

Bekto mengatakan, Kompolnas memberi saran kepada kepala kepolisian daerah agar membuat lembaga bimbingan belajar yang bekerjasama dengan Direktorat Lalu Lintas. Pihaknya telah melihat lembaga bimbingan belajar efektif dalam memberi pendidikan UU Lalu Lintas kepada peserta ujian SIM di beberapa daerah .

"Seperti di Solo, Jogja, Medan, sudah ada lembaga melatih peserta ujian SIM. Saya sudah bilang kepada Kapolda, kenapa tidak mencontoh itu," ujarnya.

Selain lembaga pembelajaran, kemajuan teknologi sekarang juga telah memudahkan masyarakat untuk membaca literasi terkait UU Lalu Lintas. Bahkan menurutnya, sudah ada simulator kendaraan roda dua dan empat di dunia maya, yang bisa menjadi rujukan bagi para peserta ujian.

"Jadi, prinsipnya sekarang ini sudah dipermudah. Kalau pun nantinya pakai simulator juga tidak mengurangi kualitas ujiannya," pungkasnya. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA