Menurutnya, saat bentrokan terjadi, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah menginstruksikan agar aparat menghentikan tembakan gas air mata. Namun aparat yang berhadapan langsung dengan massa tidak mengikuti perintah tersebut.
"Kalau instruksi Kapolri dan Panglima tidak diikuti patut diduga ada komando lain. Harus dicari siapa yang menjadi komando lain," ungkap Habib Rizieq dalam jumpa pers GNPF-MUI di Resto Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Sabtu (5/11).
Dia menilai, pecahnya bentrok dalam unjuk rasa kemarin lantaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mau menemui utusan demonstran. Presiden, memilih kunjungan kerja ke Bandara Soekarno-Hatta dibanding mendengarkan aspirasi ribuan umat muslim yang meminta penegakan hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok atas dugaan penistaan agama.
[wah]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: