Kehadirannya langsung diserbu banyak pertanyaan dari wartawan yang telah menunggunya di gedung KPK.
Kali ini, Ahok akan diperiksa seputar pembelian lahan milik Yayasan Kesehatan Sumber Waras (YKSW) senilai Rp 800 miliar pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2014. Dirinya juga telah mempersiapkan diri dengan membawa sejumlah berkas yang pernah diajukan ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Semua yang pernah dibawa ke BPK. Kan BPK sudah pernah melakukan audit investigasi. Itu saja," ungkap Ahok sebelum masuk ke dalam Gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa (12/4).
Ahok merasa yakin ada kekeliruan dari hasil audit BPK. Bahkan ia menyebut BPK "ngaco".
"Sekarang saya pingin tahu KPK mau tanya apa, jelas BPK-nya ngaco begitu kok," ketusnya
Sementara itu, Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK, Yuyuk Andriati, membenarkan pemeriksaan Ahok kali ini terkait dengan pembelian lahan RS Sumber Waras. Dirinya tidak bisa membeberkan materi yang akan ditanyakan kepada orang nomor satu Jakarta itu karena kasus masih dalam penyelidikan.
"Ini lidik (penyelidikan), aku tidak dapat info materinya," ucap Yuyuk saat dikonfirmasi wartawan.
Kasus ini bermula saat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membeli lahan milik Yayasan Kesehatan Sumber Waras (YKSW) senilai Rp 800 miliar pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2014.
Oleh BPK, proses pembelian itu dinilai tidak sesuai dengan prosedur dan Pemprov DKI membeli dengan harga lebih mahal dari seharusnya sehingga mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp 191 miliar.
BPK juga menemukan enam penyimpangan dalam pembelian lahan Sumber Waras. Enam penyimpangan itu adalah penyimpangan dalam tahap perencanaan, penganggaran, tim, pengadaan pembelian lahan RS Sumber Waras, penentuan harga, dan penyerahan hasil.
[ald]
BERITA TERKAIT: