Otopsi Siyono, Hasil Tim Forensik Muhammadiyah Berbeda Dengan Densus 88

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Senin, 11 April 2016, 16:54 WIB
rmol news logo Kematian Siyono diyakini tidak wajar. Pasalnya, dari hasil otopsi, dokter Muhammadiyah menemukan banyak tanda kekerasan pada tubuh terduga teroris tersebut.

"Ditemukan tanda-tanda kekerasan (intravital) dari kepala hingga kaki," kata Ketua Forensik Muhammadiyah dokter Gatot kepada wartawan di Komnas HAM, Jakarta, Senin (11/4).

Temuan ini sekaligus menyanggah hasil pemeriksaan Densus 88 Mabes Polri.
Dokter Gatot menegaskan, otopsi yang dilakukan Tim Forensik Muhammadiyah adalah profesional dan didukung tim ahli forensik. Hasil laporan tim forensik ini sendiri telah diserahkan kepada Komnas HAM.

Di tempat yang sama, komisioner Komnas HAM Sianne Indriyani menekankan, berdasarkan laporan Tim Forensik Muhammadiyah, tidak ditemukan adanya perlawanan dari Siyono sebagaimana hasil pemeriksaan Densus 88 Mabes Polri.

Pada tubuh Siyono dipastikan tidak ditemukan adanya luka akibat tindakan defensif atau pemberontakan.

"Ini berarti Siyono memang tidak melakukan tindakan defensif selama diperiksa," ujar Siena, Senin (11/4).[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA