Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengatakan, KPK akan terus berupaya mengimbau, mencegah maupun mensupervisi agar tidak terjadi permainan duit.
"Karena tokoh politik itu kan suatu saat jadi penyelenggara negara," ujar Saut, Sabtu (30/1).
Menurut Saut, mencegah hal ini bukan menjadi beban KPK saja. Dia mengatakan, sulit bagi KPK yang hanya memiliki kurang dari 2000 staf melakukan pencegahan korupsi tanpa flexibilitas upaya menindak dan mencegah.
Karenanya, Saut mengajak untuk melakukan pembangunan politik yang lebih beradab, tidak berpotensi gaduh, santun dan seterusnya. "Jadi, ini ya untuk kita semua termasuk semua parpol, tidak Golkar saja. Kan semua parpol dijamin dilindungi oleh negara," jelasnya.
Oleh karena itu, Saut menegaskan, KPK harus berada dimana-mana, tidak di satu tempat saja dalam memasang sensor keadilan, kebenaran dan kejujuran.
"Jadi, tidak saja berani jujur hebat seperti tagline KPK selama ini. Tapi perlu tagline baru KPK di antaranya berani adil hebat, berani benar hebat," ujarnya.
Sebelumnya KPK juga sudah mengantongi data soal potensi terjadinya suap menyuap dalam Munaslub Partai Golkar. Saut sendiri mengatakan pihaknya masih belum mau mempublikasi soal hal ini. Namun KPK sudah mengantongi data terkait hal tersebut.
"Bahkan kami menangkap jumlahnya yang bakal beredar itu berapa, data intelijen tidak bisa dishare," ungkapnya.
Saut mengimbau agar perhelatan itu berjalan sportif. Jika hal itu tak dihiraukan, KPK akan bertindak tegas. Bahkan, tak segan menangkap mereka yang terlibat praktik suap.
"Kalau mau baik mari bersaing dengan sehat kalau enggak kita tangkepin semua, tolong angka-angka itu distop, karena angka-angka itu kita tangkap," pungkasnya.
[sam]
BERITA TERKAIT: