Meski memiliki latar belakang yang berbeda, politisi Golkar itu yakin kelimanya bisa cepat beradaptasi di lingkungan KPK, serta bisa bekerjasama untuk memberantas korupsi di Indonesia.
"Jadi, secara suistanable kepemimpinan, tentu nanti pimpinan KPK itu cepat, dan saya yakin bisa cepat belajar, dan proses ini akan dilalui dengan baik yang kuat di antara pimpinan," ungkap Aziz seusai Rapat pleno pemilihan Ketua KPK di gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (17/12).
Lebih lanjut, kelima pimpinan KPK merupakan pilihan dari setiap anggota Komisi III DPR. Aziz membantah jika Komisi III DPR lebih memilih pimpinan KPK yang memprioritaskan pencegahan dibandingkan penindakan seperti gaya KPK sekarang.
"Kami serahkan ke masing-masing fraksi, dan ini sudah dalam proses demokrasi yang terbaik yang disepakati oleh 54 anggota dari 10 fraksi yang ada di Komisi III," demikian Aziz.
Seperti diketahui, selain Johan Budi, mantan Pimpinan KPK Busyro Muqoddas juga tidak terpilih menjadi pimpinan KPK periode 2015-2019.
Yang terpilih adalah Agus Rahardjo, Basaria Panjaitan, Alexander Marwata, Saut Situmorang, dan Laode Muhammad Syarif.
Adapun jumlah perolehan suara yang didapatkan, yakni Agus Rahardjo (53), Basaria Panjaitan (51), Alexander Marwata (46), Saut Situmorang (37), Laode Muhammad Syarif (37), Johan Budi (25), Robby Arya Brata (14), Sujanarko (3), Busyro Muqoddas (2) dan Surya Tjandra (0).
[sam]
BERITA TERKAIT: