Rosa Bersaksi Ada Tiga Kubu 'Bermain' di Proyek Hambalang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Senin, 26 Mei 2014, 14:06 WIB
Rosa Bersaksi Ada Tiga Kubu 'Bermain' di Proyek Hambalang
mindo rosalinda manurang/net
rmol news logo Sejak awal, ada tiga kubu yang "bermain" dalam proyek pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga (P3SON) Hambalang, Jawa Barat.

Begitu dikatakan eks Direktur Marketing PT Anak Negeri, Mindo Rosalina Manulang saat bersaksi dalam sidang lanjutan Andi Mallarangeng di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (26/5).

Rosa mengatakan itu setelah ditanya terlebih dahulu oleh salah seorang Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Rosa sendiri bilang ada tiga kubu yang "bermain" dalam proyek itu setelah diberitahukan oleh Manajer Pemasaran PT Adhi Karya, M Arief Taufiqurrahman. Saat itu Arief bilang, pihak Adhi Karya sudah bertemu dengan pihak Kemenpora dan atasan Nazaruddin.

Pihak Kemenpora yang dimaksud Arief adalah Choel Mallarangeng, adik kandung Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Andi Alifian Mallarangeng. Sementara atasan Nazaruddin, adalah bekas Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR RI, Anas Urbaningrum. Anas saat itu bermain lewat Machfud Suroso, Direktur PT Dutasari Ciptalaras.

"Waktu itu pak Arief bilang, sudah melobi pihak Kemenpora lewat adik menteri.‎ Saya juga ngelobi ke pak Anas lewat pak Mahfud Suroso. Itu disampaikan langsung oleh pak Arief dihadapan Ida Bagus," terang Rosa.

Setelah mengetahui Adhi Karya sudah melobi kedua kubu itu, Rosa lalu melaporkan ke atasannya Nazaruddin.‎

"Nah setelah itu saya lapor ke Nazar. Bapak bilang disitu berarti Adhi karya bermain dua kubu ya Ros. Saya bilang saya tidak tahu," terang dia.

"Nah setelah berjalan, ribut-ribut masalah uang. Pak Arief bilang ada Mahfud Suroso bawaan dari Anas. Oh berati semua ada, Nazar ada, Anas ada, Andi ada," tandas Rosa.

Adapun Nazaruddin belakangan tak ikut menangani proyek hambalang. Sebab, PT DGI yang diajukan Nazaruddin untuk Joint Operation dengan Adhi Karya tak disertakan dalam proyek tersebut. Adhi Karya akhirnya menangani proyek Rp 2,5 triliun itu bersama Wijaya Karya. Sementara, Dutasari Citralas diketahui menjadi salah satu perusahaan Sub-kontraktor yang menangani Mechanical Engineering di proyek itu.[wid]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA