Hardiono menjalani pemeriksaan sekitar lima jam oleh penyidik. Dia terpantau keluar sendirian dari ruang pemeriksaan sekitar pukul 14.50 tadi. Saat disinggung mengenai adanya dugaan bagi-bagi uang ke Komisi VII DPR RI, Hardiono mengklaim tak mengetahuinya.
"Nggak ada, nggak ada," kata Hardiono di kantor KPK Jakarta, Kamis (22/5).
Dalam persidangan mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini terungkap, Hardiono merupakan orang yang menerima uang yang dibawa orang suruhan Rudi untuk Didi Dwi Sutrisnohadi sebesar 140 ribu dolar AS. Uang yang sudah diterima Didi kemudian diberikan kepada Waryono Karno.
Waryono menuliskan di papan tulis kertas pembagian uang ke seluruh komponen Komisi VIII. Didi Dwi kemudian memisahkan uang-uang itu dalam amplop. Sebesar 7.500 dolar kemudian diberikan kepada Pimpinan Komisi VII dengan amplop berkode P, dan sisanya masing-masing 2.500 dollar untuk 43 anggota Komisi VII dengan amplop berinisial A. Terakhir untuk sekretariat Komisi VII DPR sebesar 2.500 dalam satu amplop. Di amplop ditulis inisial S. Uang itu diserahkan lewat staf ahli Sutan Bathoegana, Iriyanto Muhyi.
Ketika ditanya soal itu, Hardiono cuek. Tanpa menjawab pertanyaan itu, dia lalu ngeloyor masuk dalam mobil Kijang Innova berwarna hitam yang menjemputnya di samping gedung markas Abraham Samad Cs tersebut.
[rus]
BERITA TERKAIT: