Demikian disampaikan Aktivis 98 Achmad Fachrudin, saat berbincang dengan
Rakyat Merdeka Online, menanggapi rencana kucuran dana atau
bailout Century jilid II, di Jakarta, Kamis (26/12).
"Itu adalah keputusan yang janggal dan tidak punya
sense of crisis. Apalagi pengungkapan kasus Bank Century yang merugikan negara Rp 6,7 triliun itu masih berlarut-larut, dan KPK belum berhasil memeriksa dan menjadikan aktor intelektualnya sebagai tersangka," ungkap Kasino sapaan akrab Fachrudin.
Seharusnya kata Kasino, selesaikan dulu kasus megaskandal korupsi Bank Century tersebut, sebalum pewacanaan menyuncik dana ke Bank Mutiara. Ia curiga ada skenario dibalik kucuran tersebut. Dan menjelang Pemilu 2014, kata Kasino, semua pihak harus waspada terhadap cara-cara perampasan uang rakyat melalui kasus-kasus kejahatan kerah putih.
"Saya curiga ada udang di balik Rempeyek karena ini mendekati Pemilu. Ini membuktikan semua lembaga tinggi negara tidak dapat dipercaya karena ujung-ujungnya kongkalikong untuk kepentingan mereka," jelas Pendiri Jaringan Aksi Mahasiswa Moestopo Untuk Rakyat (Jammoer).
Untuk itu, tambah Kasino, KPK harus berani periksa Boediono dan Sri Mulyani yang selama ini diduga terlibat kasus skandal Century.
[rus]
BERITA TERKAIT: