CEO Kadokawa, Takeshi Natsuno, mengatakan pasar Indonesia memiliki potensi yang sangat besar karena populasinya yang besar dan berjiwa muda.
Bulan lalu Kadokawa mengumumkan usaha patungan dengan penerbit terbesar di Indonesia, Gramedia Asri Media.
Gramedia tidak hanya menerbitkan karya sastra, tetapi juga mengelola lebih dari 120 toko buku. Melalui usaha tersebut, Kadokawa berencana menerjemahkan dan merilis 100 judul, termasuk manga dan novel ringan.
Nikkei melaporkan, buku-buku tersebut akan tersedia untuk dibeli melalui toko fisik dan melalui situs web yang diluncurkan oleh usaha patungan tersebut.
Menyesuaikan pasar, Kadokawa akan bekerja sama dengan Gramedia untuk memilih judul terjemahan yang sesuai untuk populasi mayoritas Muslim di Indonesia. Perpustakaan dipastikan tidak akan memasukkan tema-tema seperti hubungan sesama jenis.
Keputusan Kadokawa untuk menerbitkan karya cetak di Indonesia bermula dari kisah suksesnya di Thailand, pasar Asia Tenggara pertama yang dimasuki perusahaan tersebut pada tahun 2016.
Di Thailand, distribusi buku cetak didominasi oleh pedagang grosir dan pengecer yang berafiliasi dengan konglomerat, yang menggunakan pengaruh tersebut untuk menentukan potongan yang mereka ambil dari penjualan.
Namun buku yang dijual secara online mampu menghasilkan margin keuntungan dua kali lipat dibandingkan buku yang dijual melalui toko buku fisik.
Kadokawa mengambil keuntungan dari solusi tersebut dengan mendirikan portal web dan menawarkan buku-buku yang dibundel dengan barang-barang eksklusif pesanan lewat pos, seperti patung dan poster kain.
Buku-buku eksklusif ini dihargai lima kali lipat dari harga eceran normal. Misalnya, volume edisi khusus novel ringan “Classroom of the Elite” yang dirilis pada akhir Januari memiliki harga stiker 1.475 baht (40 dolar AS).
Pasar manga di Indonesia akan tumbuh menjadi 138 juta dolar AS pada tahun 2028, menurut MarketLine, melonjak 30 persen dari tahun 2023. Seluruh pasar buku cetak di Indonesia adalah 800 juta dolar AS pada tahun 2022, jauh di atas pasar manga di Thailand yang sebesar 600 juta dolar AS.
Kadokawa bertujuan untuk menghasilkan penjualan sebesar 70 miliar yen (464 juta dolar AS) dari pasar luar negeri pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2028, naik sekitar 50 persen dari tahun fiskal 2022. Membangun kehadiran di Indonesia, rumah bagi populasi terbesar di Asia Tenggara, akan membawa perusahaan ini lebih dekat ke sasaran itu.
Webtoon milik Korea Selatan, yang dibaca dengan menggeser secara vertikal di perangkat seluler, telah memimpin pasar konten di Asia Tenggara.
Raksasa teknologi dan penerbit Korea Selatan, Naver, memiliki 85 juta pembaca webtoon bulanan di seluruh dunia, yang diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.
BERITA TERKAIT: